Pengertian Sampah Organik
Sampah organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemakai sebelumnya tetapi masih bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat diuraikan. Contoh sampah organik seperti daun-daun kering, jerami, dll.
Sampah organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemakai sebelumnya tetapi masih bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat diuraikan. Contoh sampah organik seperti daun-daun kering, jerami, dll.
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang atau sumber daya alam yang tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
Dari http://teresiamaharani.blogspot.com/2013/10/daur-ulang-sampah-organik-dan-anorganik_2894.htm
Alasan Kita Harus Mengolah Sampah
Sebagian besar sampah di kota dibuang ke TPA. Namun pengolahan di TPA justru sering menimbulkan masalah, mulai dari masalah kesehatan, pencemaran udara, air, tanah sampai masalah estetika. Penangganan sampah dengan cara seperti itu akan menghasilkan gas polutan. Walaupun jumlahnya sedikit, namun dapat menyebabkan bau yang tidak enak.
Sementara itu, masih banyak warga kota yang membuang sampah di sembarang tempat, misalnya sungai, saluran drainase atau rawa-rawa. Akibatnya sampah akan menyumbat saluran sehingga menyebabkan banjir. Di sisi kesehatan tumpukan sampah tersebut akan menjadi salah satu sumber penularan penyakit seperti disentri, kolera, pes, dsbnya.
Selain itu ternyata tidak sedikit warga kota yang menanggani sampah dengan cara dibakar. Cara-cara seperti justru dapat menimbulkan masalah serius. Karena sampah yang dibakar akan menghasilkan zat atau gas polutan yang tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan, pemicu kanker (karsiogenik) bahkan kematian.
Alasan Kita Harus Mengolah Sampah
Sebagian besar sampah di kota dibuang ke TPA. Namun pengolahan di TPA justru sering menimbulkan masalah, mulai dari masalah kesehatan, pencemaran udara, air, tanah sampai masalah estetika. Penangganan sampah dengan cara seperti itu akan menghasilkan gas polutan. Walaupun jumlahnya sedikit, namun dapat menyebabkan bau yang tidak enak.
Sementara itu, masih banyak warga kota yang membuang sampah di sembarang tempat, misalnya sungai, saluran drainase atau rawa-rawa. Akibatnya sampah akan menyumbat saluran sehingga menyebabkan banjir. Di sisi kesehatan tumpukan sampah tersebut akan menjadi salah satu sumber penularan penyakit seperti disentri, kolera, pes, dsbnya.
Selain itu ternyata tidak sedikit warga kota yang menanggani sampah dengan cara dibakar. Cara-cara seperti justru dapat menimbulkan masalah serius. Karena sampah yang dibakar akan menghasilkan zat atau gas polutan yang tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan, pemicu kanker (karsiogenik) bahkan kematian.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa anda lakukan untuk menghadapi sampah
Reduce
Reduce adalah sebuah tindakan pelestarian lingkungan dengan mengurangi pemakaian barang-barang yang kurang perlu, salah satu contoh kita seharusnya dapat mengurangi pemakaian styrofoam untuk membungkus makanan, kita dapat menggunakan tempat-tempat makanan yang berasal dari kertas atau plastik sehingga mudah untuk di daur ulang lagi, sedikit informasi bahwa styrofoam itu adalah bahan yang tidak bisa di daur ulang
Reuse
Reuse
Reuse ini adalah sebuah cara pelestarian lingkungan dengan menggunakan kembali sebuah barang, contohnya kita dapat memberikan pakaian kita yang sudah tidak terpakai lagi oleh kita namun masih layak dipakai kepada kepada panti asuhan apabila pakaian tersebut sudah tidak layak dipergunakan lagi, maka anda dapat menjadikannya sebagai lap.
Recycle
Recycle
Yang satu ini tentunya tidak asing lagi bagi anda. Recycle itu merupakan sebuah cara pelestarian lingkungan dengan cara mendaur ulang kembali sebuah barang, contohnya kita dapat mendaur ulang sampah-sampah organik yang ada di rumah kita menjadi kompos, dll.
Replant
Replant
Replant adalah sebuah cara pelestarian lingkungan dengan cara menanam kembali tanaman hijau di daerah yang hampir sudah tidak ada tanaman hijau lagi ataupun kita dapat mengadakan replant ini di daerah hutan yang sudah hampir rusak.
Dari https://idid.facebook.com/RemajaPeduliLingkungan/posts/207694545997004
Cara Mendaur Ulang Sampah Organik dan Anorganik
Daur Ulang Sampah Organik
Daur ulang mempunyai potensi yang besar untuk mengurangi tambahan biaya pengolahan dan tempat pembuangan akhir sampah. Berdasarkan cara pemanfaatannya, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung maupun melalui daur ulang terlebih dahulu.
Tanpa melalui daur ulang, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, misalnya sampah rumah tangga berupa sayuran, daun-daun bekas dapat dijadikan makanan ternak. Melalui daur ulang, limbah organik dapat juga dimanfaatkan. Contohnya adalah pembuatan pupuk kompos, pembuatan biogas, dan pembuatan kertas daur ulang. Berikut adalah uraian singkat tentang ketiga proses tersebut.
Pembuatan Pupuk Kompos (Pengomposan atau Composting)
Pupuk kompos dibuat dari limbah organik dengan prinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik oleh mikroorganisme melalui fermentasi. Bahannya berupa dedaunan atau sampah rumah tangga yang lain, serta kotoran ternak (sapi, kambing, ayam). Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan kompos dikenal sebagai effective microorganism (EM). EM terdiri atas mikroorganisme aerob dan anaerob. Kedua kelompok jasad renik tersebut bekerja sama menguraikan sampah-sampah organik. Hasil fermentasinya dapat menciptakan kondisi yang mendukung kehadiran jamur pemangsa nematoda (cacing parasit pada akar tanaman)
Kompos digunakan dalam sistem pertanian, bersifat ramah lingkungan, dan hasil panen dari tanaman pertanian yang menggunakannya memiliki harga jual yang lebih mahal. Dengan memanfaatkan pupuk organik, di samping menanggulangi limbah, berarti juga menerapkan gaya hidup sehat.
Cara Mendaur Ulang Sampah Organik dan Anorganik
Daur Ulang Sampah Organik
Daur ulang mempunyai potensi yang besar untuk mengurangi tambahan biaya pengolahan dan tempat pembuangan akhir sampah. Berdasarkan cara pemanfaatannya, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung maupun melalui daur ulang terlebih dahulu.
Tanpa melalui daur ulang, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, misalnya sampah rumah tangga berupa sayuran, daun-daun bekas dapat dijadikan makanan ternak. Melalui daur ulang, limbah organik dapat juga dimanfaatkan. Contohnya adalah pembuatan pupuk kompos, pembuatan biogas, dan pembuatan kertas daur ulang. Berikut adalah uraian singkat tentang ketiga proses tersebut.
Pembuatan Pupuk Kompos (Pengomposan atau Composting)
Pupuk kompos dibuat dari limbah organik dengan prinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik oleh mikroorganisme melalui fermentasi. Bahannya berupa dedaunan atau sampah rumah tangga yang lain, serta kotoran ternak (sapi, kambing, ayam). Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan kompos dikenal sebagai effective microorganism (EM). EM terdiri atas mikroorganisme aerob dan anaerob. Kedua kelompok jasad renik tersebut bekerja sama menguraikan sampah-sampah organik. Hasil fermentasinya dapat menciptakan kondisi yang mendukung kehadiran jamur pemangsa nematoda (cacing parasit pada akar tanaman)
Kompos digunakan dalam sistem pertanian, bersifat ramah lingkungan, dan hasil panen dari tanaman pertanian yang menggunakannya memiliki harga jual yang lebih mahal. Dengan memanfaatkan pupuk organik, di samping menanggulangi limbah, berarti juga menerapkan gaya hidup sehat.
Berikut ini proses pengolahan sampah menjadi kompos
Pembuatan Biogas (Gas Bio)
Biogas merupakan gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Gas ini dihasilkan dari proses pembusukan atau fermentasi sampah organik yang terjadi secara anaerobik. Artinya, proses tersebut berlangsung dalam keadaan tertutup (tanpa oksigen), dilakukan oleh bakteri Metalothrypus methanica. Bahan bakunya adalah kotoran hewan, sisa-sisa tanaman, atau campuran keduanya. Prosesnya adalah dengan mencampurkan sampah organik dan air, kemudian dicampur dengan bakteri M. methanica, dan disimpan di dalam tempat yang kedap udara lantas dibiarkan selama dua minggu.
Daur Ulang Kertas
Daur ulang kertas dari sampah rumah tangga, kegiatan administrasi, kertas pembungkus, maupun media cetak dapat menghasilkan kertas yang dapat dimanfaatkan sebagai kertas buram, kertas pembungkus kado, atau aneka kerajinan yang lain.
Berikut cara mendaur ulang kertas.
Daur Ulang Limbah Anorganik
Limbah anorganik yang dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah tersebut terlebih dahulu diolah melalui sanitary landfill, incineration atau pembakaran, dan pulverisation atau penghancuran. Sanitary landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. Sedangkan pada incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran. Sementara itu, pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pelumat sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
Keuntungan Mendaur Ulang Sampah
Aspek Lingkungan
Penghematan Sumber Daya Alam
Pemenuhan bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampah menyebabkan penggunaan bahan baku yang berasal dari alam menjadi berkurang dan dapat ditekan. Selanjutnya bahan baku dari alam dapat digunakan untuk proses produksi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Pengurangan Pencemaran Lingkungan
Aspek Ekonomi
Menghemat Biaya Operasional Pengelolaan Sampah
Pengurangan Pencemaran Lingkungan
Aspek Ekonomi
Menghemat Biaya Operasional Pengelolaan Sampah
Daur-ulang sampah anorganik telah terbukti dapat mereduksi biaya pengangkutan dan pembuangan akhir.
Menciptakan Lapangan Kerja
Menyediakan Bahan Baku Bagi Industri Daur-Ulang
Menciptakan Lapangan Kerja
Menyediakan Bahan Baku Bagi Industri Daur-Ulang
Sampah Hasil penyortiran sampah oleh pemulung akhirnya akan disetorkan ke pabrik pengolah bahan sampah sebagai bahan baku kelas dua.
Kesimpulan
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari bahan hayati dan dapat diuraikan, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non-hayati dan tidak dapat diuraikan.
Kita harus mengolah sampah karena sampah yang dibiarkan menumpuk dapat berefek buruk bagi lingkungan.
Kita harus mengolah sampah karena sampah yang dibiarkan menumpuk dapat berefek buruk bagi lingkungan.
Daur ulang sampah organik dapat dilakukan dengan pengomposan, pembuatan biogas, dan daur ulang sampah kertas. Sedangkan daur ulang sampah anorganik dengan cara limbah tersebut terlebih dahulu diolah melalui sanitary landfill, incineration atau pembakaran, dan pulverisation atau penghancuran.
Ada banyak keuntungan yang didapat jika kita mendaur ulang sampah. Keuntungan itu dapat dilihat dari aspek lingkungan dan aspek ekonomi.
Saran
Bagi pembaca agar lebih menjaga lingkungan.
Sebagai penerus bangsa, seorang pelajar sebaiknya mampu memanfaatkan sampah organik dan anorganik untuk menghasilkan barang ekonomis.
Perlunya kerjasama dari para siswa untuk mencanangkan pengolahan sampah.
Harus ditumbuhkan kesadaran dari dalam diri pembaca untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
Belum ada tanggapan untuk "Makalah Tugas Sekolah Daur Ulang Sampah Organik Dan Non Organik"
Post a Comment