kesulitan mengerjakan tugas? saya siap membantu, silahkan wa 082257518802

Sejarah Nyadran Kabupaten Sidoarjo





A. Pengertian Nyadran
     Nyadran merupakan upacara adat bagi para nelayan kupang Desa Balongdowo, Candi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bentuk kegiatan nyadran berupa pesta peragaan cara mengambil kupang di tengah Laut Selat Madura. Nyadran dilakukan setiap bulan Ruwah (pada saat bulan purnama).
     Nyadran merupakan salah satu bentuk tradisi di Indonesia yaitu Ruwatan, khususnya di Jawa pada bulan Ruwah (kalender Jawa ). Pada dasarnya ruwatan ini berupa bersih Desa ,Ruwah desa atau lainnya.


     Upacara tradisional Nyadran yang dilakukan masyarakat nelayan di Sidoarjo, setiap tahun, dipusatkan di makam Gusti Ayu Dewi Sekardadu, Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran
B. Sejarah Nyadran
             Asal mula Nyadran tidak sebegitu jelas, namun yang pasti tradisi Nyadran di Sidoarjo bermula dari tradisi Ruwatan masyarakat Islam Jawa. Yang di adaptasikan dengan perilaku, kebiasaan dan kepercayaan masyarakat Sidoarjo terutama Balongdowo dan Bluru Kidul.
              Kebiasaan dan perilaku masyarakat Balongdowo yaitu sebagai nelayan kupang dan kerang. Sedangkan kepercayaannya tentang  cerita Dewi Sekardadu yang merupakan asal mula nama Ketingan atau Kepetingan. Sehingga jadilah Nyadran yang merupakan pengungkapan rasa syukur terhadap Tuhan YME dalam bentuk pelarungan hasil bumi di Selat Madura (tempat di temukan mayat dewi sekardadu),ziarah di makam dewi sekardadu, dan peragaan cara mengambil kupang di selat madura serta serangkaian acara menghibur lainnya.


     Pada mulanya Nyadran hanyalah semacam kenduri di makam Dewi Sekardadu. Namun seiring perkembangan jaman, acara Nyadran semakin meriah dengan adanya inisiatif pemuda dengan menghias perahu mereka dan menambahkan sound system serta berlomba-lomba berjoget diatas perahu tanpa berhenti.

C. Sejarah Kepetingan dan Dewi Sekardadu
     Cerita bermula dari Tanah Blambangan, Banyuwangi, Dewi Sekardadu, putri Minak Sembuyu, diserang penyakit sangat berat. Hanya Syekh Maulana yang sukses menyembuhkan Dewi Sekardadu.
     
Syekh itu pun menikah dengan Dewi Sekardadu. Tapi Raja tidak suka, karena tidak mau menganut agama Islam. Itu membuat permusuhan di antara mereka. Akhirnya, Maulana hijrah. Saat itu Dewi sudah hamil 7 bulan.
    
Tahun 1365 Sunan Giri alias Raden Paku lahir, Raja Blambangan murka. Ia membuangnya ke laut, dan Dewi Sekardadu pun mengejar anaknya. Namun, Dewi Sekardadu meninggal dan terbawa arus ke Sidoarjo, sedangkan peti  Raden Paku terbawa arus ke Gresik. 


Kebetulanada nelayan Balongdowo tengah mencari kerang di perairan Selat Madura. Kaget sekali mereka melihat jasad perempuan cantik yang digotong ramai-ramai oleh ikan keting. Jasad itu terdampar di pantai, dan dikebumikan secara terhormat oleh warga. Tempat itu akhirnya dinamakan Ketingan alias Kepetingan.

D. Proses Nyadran
               Dari pagi-sore semua warga melakukan pekerjaan sesuai tugas masing-masing. Khusus ibu-ibu, menyiapkan makanan yang akan dibawa ke Selat Madura, serta sesajen. kemudian di sore hari kenduri di masing-masing rumah nelayan.
                 Pada malam hari, di sepanjang jalan dan tepian sungai Balongdowo, suasananya sangat ramai dipenuhi oleh masyarakat dan pedagang kaki lima, sehingga terdengar hiruk pikuk dibarengi para remaja berjoget di atas perahu. Sekitar pukul 02.00 dini hari saat air laut surut, iring-iringan perahu mulai diberangkatkan.
            Perjalanan dimulai dari Bandar Balongdowo. Perjalanan ini melewati sungai desa Klurak, Kali Pecabean, Kedungpeluk dan Kepetingan.

              Pukul 04.30 pagi, nelayan tiba di makam Dewi Sekardadu untuk mengadakan makan bersama sambil menunggu fajar tiba. Peserta ritual Nyadran tersebut berziarah, bersedekah dan berdo’a di makam tersebut agar berkah terus mengalir.
      
Sekitar pukul 07.00 WIB, mereka menuju selat Madura, sekitar 3 Km dari tempat tersebut. Dan sekitar pukul 10.00 WIB, iring-iringan perahu tersebut mulai meninggalkan selat Madura, kemudian mereka kembali ke desa Balongdowo.




SEJARAH INDONESIA

“NYADRAN“ KABUPATEN SIDOARJO



X MIPA 6

SMAN 1 PORONG2015/2016

OLEH :

1.BAGUS WAHYU PURNOMO  (03)

2.FAUZIA NILAKANDI               (12) 

3.FEBRI DWI ARMADANI          (13) 

4.PRASELA NUR ANANDA       (25) 

5.SILVY AYUNDA PUTRI           (31) 

6.SITI NUR AINI                          (32) 

7.TSABITAMIA IRBA                  (35)


Mas bro, mbak bro pada kesempatan kali ini aku akan berbagi info tentang budaya di mycity yaiku nyadran, chekodot...... ojok lali komen yo.....

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Sejarah Nyadran Kabupaten Sidoarjo"

  1. wiihh,,,,cocok nih buat tugas sejarah di sekolah :)

    ReplyDelete
  2. Makasih, kalau mau kopas silahkan asal disertakan sumbernya yah :-)

    ReplyDelete
  3. Tolong info min
    Kapan ad nyadran lagi di makam Dewi Sekardadu? Aku mau ikutan

    ReplyDelete