kesulitan mengerjakan tugas? saya siap membantu, silahkan wa 082257518802

PPG Prajabatan Filosofi Pendidikan Indonesia Topik 1 Eksplorasi Konsep Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara

Tugas 1.4: Argumentasi Kritis
Setelah membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara dan melihat video Pendidikan Zaman Kolonial, Anda membuat sebuah tulisan argumen kritis tentang:
Argumentasi kritis (minimum 300 kata dan maksimum 500 kata )tentang gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan (Catatan Reviewer – mohon dielaborasi maksud dari argumen kritis, misalnya untuk memberikan argumen kritisi itu membutuhkan referensi, data, fakta untuk membimbing mahasiswa sehingga ketika Dosen memeriksa hasil kerja mahasiswa dapat melihat acuan referensi yang disajikan)

Sebelum kemerdekaan, pendidikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pemerintahan kolonial Belanda. Sistem pendidikan yang ada saat itu didesain untuk memenuhi kepentingan kolonial, yang pada gilirannya mereduksi peran pendidikan dalam meningkatkan kesadaran nasional dan kemandirian bangsa. Ki Hadjar Dewantara dengan tegas menentang pendekatan ini dan memulai perubahan yang signifikan.

 

Pertama-tama, Ki Hadjar Dewantara memperjuangkan akses pendidikan untuk semua lapisan masyarakat, termasuk yang kurang mampu. Ia mendirikan sekolah rakyat atau Taman Siswa yang memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari semua kalangan sosial, tanpa memandang status atau latar belakang ekonomi mereka. Hal ini sangat penting dalam membangun kesetaraan sosial di bidang pendidikan dan merubah norma sosial yang ada sebelumnya.

 

Selain itu, Ki Hadjar Dewantara juga merancang kurikulum pendidikan yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari penduduk Indonesia. Ia mendukung pendidikan karakter, yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademik, tetapi juga nilai-nilai moral dan kepribadian yang kuat. Dalam pendidikan yang dipromosikan oleh Ki Hadjar Dewantara, siswa diajarkan untuk menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan berpikiran kritis, bukan hanya untuk mencapai prestasi akademik tinggi.

 

Selanjutnya, perubahan yang signifikan adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan. Sebelumnya, bahasa Belanda menjadi bahasa utama di sekolah-sekolah, yang membuat banyak anak Indonesia kesulitan dalam mengakses pendidikan. Ki Hadjar Dewantara mendukung penggunaan bahasa ibu sebagai alat pendidikan, yang mempermudah siswa untuk memahami materi pelajaran dan mengembangkan identitas nasional mereka. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

 

Sesudah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, peran Ki Hadjar Dewantara dalam transformasi pendidikan semakin terasa. Ia diangkat menjadi Menteri Pendidikan dalam kabinet pertama Indonesia, yang menunjukkan pengakuan atas perjuangannya dalam mengubah sistem pendidikan. Dalam posisi ini, Ki Hadjar Dewantara terus mengimplementasikan visinya untuk pendidikan yang lebih inklusif dan relevan.

 

Namun, perjalanan transformasi pendidikan Indonesia tidak selalu mulus. Terdapat tantangan dan hambatan dalam menjalankan visi Ki Hadjar Dewantara. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya sumber daya dan infrastruktur pendidikan yang memadai, terutama di daerah pedesaan. Upaya pemerintah untuk menyediakan akses pendidikan yang merata di seluruh negeri masih memerlukan waktu dan upaya yang lebih besar.

 

Selain itu, perubahan dalam sistem pendidikan juga menimbulkan ketegangan dengan kelompok yang masih mempertahankan pendekatan lama. Beberapa pihak mungkin merasa terancam oleh perubahan ini dan mencoba menghambat implementasi pendekatan pendidikan yang lebih inklusif dan berorientasi pada nilai-nilai lokal.

 

Dalam kesimpulan, gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia memiliki dampak yang signifikan. Ia berhasil mengubah pendidikan dari alat kolonial menjadi alat pembebasan dan peningkatan martabat bangsa. Visinya untuk pendidikan yang inklusif, relevan, dan berorientasi pada karakter tetap relevan hingga hari ini. Meskipun masih ada tantangan dan hambatan, warisan Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan Indonesia tetap menjadi landasan yang kuat dalam membangun masa depan yang lebih baik untuk bangsa ini.

 

Sumber:

https://youtu.be/M90E2vT7zF4

Suparlan, H. (2015). Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Sumbangannya bagi Pendidikan Indonesia. Jurnal Filsafat, 1(25), 57-74.

Wardani, K. (2010). Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Menurut Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education, 230-239

 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "PPG Prajabatan Filosofi Pendidikan Indonesia Topik 1 Eksplorasi Konsep Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara"

Post a Comment