Instruksi
Setelah menyelesaikan ujian tengah semester, Anda diminta untuk melakukan penilaian diri dengan menjawab pertanyaan yang disajikan.
Klik tombol dibawah untuk melakukan penilaian diri.
Selama proses dan materi yang saya lalui hingga saat ini, ada beberapa cara di mana saya merasa telah menjadi pribadi pemimpin yang lebih baik. Pertama, belajar tentang konsep-konsep manajemen perubahan seperti Inkuiri Apresiatif dan SMART goal setting membantu saya memahami cara yang lebih efektif untuk merencanakan, mengelola, dan memimpin perubahan dalam berbagai konteks. Saya belajar betapa pentingnya memahami kekuatan kolektif, membangun visi yang jelas, dan mengatur tujuan yang dapat diukur dan terarah.
Kedua, melalui proyek-proyek kepemimpinan yang telah saya lakukan, saya memiliki kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan kepemimpinan dalam situasi nyata. Saya belajar tentang pentingnya komunikasi yang efektif, kolaborasi tim, delegasi tugas, dan pengambilan keputusan yang tepat. Saya juga belajar bagaimana memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam hal kualitas kepemimpinan yang telah meningkat setelah mengikuti MK Projek Kepemimpinan, saya merasa bahwa kemampuan saya dalam merumuskan tujuan yang spesifik, terukur, dan terarah (SMART) telah meningkat secara signifikan. Saya sekarang lebih terampil dalam menetapkan prioritas, mengelola waktu, dan mengatur sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selain itu, saya juga merasa lebih percaya diri dalam mengambil inisiatif, memimpin diskusi, dan menghadapi tantangan dalam mengelola proyek-proyek secara efektif.
Melalui MK Projek Kepemimpinan, saya melihat kesempatan untuk menjadi pemimpin yang melayani kepentingan anak/peserta didik dengan mengacu pada prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam konsep "Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani" yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.
1. Ing ngarsa sung tuladha (Di depan memberi contoh): Dalam MK Projek Kepemimpinan, saya memiliki kesempatan untuk menjadi panutan bagi peserta didik dengan menunjukkan sikap, perilaku, dan nilai-nilai kepemimpinan yang positif. Melalui tindakan nyata, saya dapat menginspirasi dan memotivasi mereka untuk mengembangkan kepemimpinan mereka sendiri.
2. Ing madya mangun karsa (Di tengah membangun semangat): Selama MK Projek Kepemimpinan, saya dapat berperan sebagai fasilitator dan penggerak dalam membangun semangat kolaborasi dan tim di antara peserta didik. Saya dapat membantu mereka menemukan dan mengembangkan bakat serta minat mereka, serta memberikan dukungan dan bimbingan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi penuh mereka.
3. Tut wuri handayani (Di belakang memberi dorongan): Sebagai pemimpin dalam MK Projek Kepemimpinan, saya memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan, bimbingan, dan dorongan kepada peserta didik dalam menghadapi tantangan dan rintangan. Saya berkomitmen untuk menjadi guru yang peduli dan mendukung mereka dalam perjalanan mereka untuk mencapai tujuan mereka.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, saya dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya fokus pada pencapaian tujuan, tetapi juga pada perkembangan pribadi.
Kualitas seorang pemimpin seringkali dapat kita lihat dari bagaimana ia membuat keputusan dan mengaitkan pembelajaran lalu dengan konteks sekarang. Dalam MK Projek Kepemimpinan ini, sejauh mana Anda menilai diri Anda dalam proses pengambilan keputusan kelompok Anda selama ini? Dari angka 1-10, berapa Anda menilai kualitas diri Anda sendiri dalam membuat keputusan? Apa yang membuat Anda menilai demikian?
Bagaimana keterkaitan pengalaman belajar Anda dalam Projek Kepemimpinan ini dengan mata kuliah lain yang Anda telah/sedang pelajari di semester ini?
Dalam MK Projek Kepemimpinan, saya menilai diri saya dalam proses pengambilan keputusan kelompok sejauh ini sekitar 7 dari 10. Saya merasa memiliki kemampuan yang baik dalam memahami situasi, mendengarkan sudut pandang berbagai anggota kelompok, dan mengintegrasikan pembelajaran lalu dengan konteks saat ini untuk membuat keputusan yang terinformasi. Namun, masih ada ruang untuk peningkatan dalam mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi komunikasi dalam kelompok.
Keterkaitan pengalaman belajar dalam Projek Kepemimpinan dengan mata kuliah lain yang telah/sedang saya pelajari di semester ini adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Pengajaran dan Asesmen 2: Saya menyadari bahwa sebagai seorang pemimpin, penting untuk memahami prinsip-prinsip pengajaran agar dapat menginspirasi dan membimbing anggota tim dengan efektif. Saya belajar bagaimana menerapkan prinsip-prinsip pengajaran yang inklusif dan responsif dalam mengelola tim, memastikan bahwa setiap anggota merasa didengar dan diperhatikan. elain itu, dalam proses asesmen proyek, saya memahami bahwa evaluasi tidak hanya tentang mengukur hasil akhir, tetapi juga tentang memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kinerja tim. Saya menggunakan prinsip-prinsip asesmen formatif untuk membantu anggota tim memperbaiki keterampilan dan mencapai tujuan proyek dengan lebih baik.
2. Pembelajaran Berdiferensiasi: Pengalaman belajar dalam MK Projek Kepemimpinan memiliki keterkaitan yang kuat dengan mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi. Dalam Projek Kepemimpinan, kami mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik beragam anggota kelompok, mirip dengan pendekatan dalam Pembelajaran Berdiferensiasi yang menekankan penghargaan terhadap keberagaman individual dalam pembelajaran. Kami belajar untuk menyesuaikan pendekatan kepemimpinan dan strategi komunikasi kami sesuai dengan gaya belajar, kebutuhan, dan minat masing-masing anggota tim, sebagaimana dalam Pembelajaran Berdiferensiasi, pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan keunikan setiap siswa. Dengan demikian, pengalaman dalam Projek Kepemimpinan memberikan wawasan praktis tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks kepemimpinan dan kolaborasi kelompok. Ini memperkaya pemahaman saya tentang bagaimana merespons keberagaman dalam situasi praktis, bukan hanya dalam konteks pendidikan tetapi juga dalam konteks pengambilan keputusan dan pengelolaan tim di dunia nyata.
3. Pembelajaran Sosial Emosional: Dalam MK Projek Kepemimpinan, kami tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan emosional dalam interaksi tim. Kami belajar untuk mengenali dan mengelola emosi kami sendiri serta emosi anggota tim lainnya, yang merupakan bagian integral dari kerja tim yang efektif. Selain itu, kami juga belajar untuk membangun hubungan yang kuat dan mendukung di antara anggota tim, dengan memberikan dukungan dan menghargai kontribusi masing-masing individu. Ini sejalan dengan konsep-konsep pembelajaran sosial emosional, di mana kami memperoleh pemahaman tentang pentingnya empati, kerjasama, dan resolusi konflik yang sehat dalam lingkungan kerja. Dengan demikian, pengalaman dalam MK Projek Kepemimpinan telah memperkuat pemahaman saya tentang pembelajaran sosial emosional dan bagaimana menerapkannya dalam konteks kehidupan nyata.
Secara keseluruhan, pengalaman dalam MK Projek Kepemimpinan telah memberikan saya kesempatan untuk mengaplikasikan dan menyatukan berbagai konsep dan keterampilan yang telah saya pelajari dalam mata kuliah lain, serta membantu saya memperluas pemahaman saya tentang kepemimpinan dan manajemen proyek secara holistik.
Belum ada tanggapan untuk "ppg prajabatan projek kepemimpinan Penilaian Diri"
Post a Comment