Pada kondisi di kelas kita dapat melakukan pencatatan perilaku. Apa yang dimaksud dengan perilaku? Contoh perilaku di sekolah:
Amelia mendapat tugas membuat karangan mengenai program merdeka belajar oleh gurunya. Ketika diperiksa, ternyata karangan tersebut merupakan hasil plagiasi. Sebagian besar isi karangan tersebut mengambil dari tulisan orang lain dan sudah dipublikasikan. Gurunya kemudian menanyakan kepada Amelia mengapa ia melakukan hal tersebut. Amelia menyangkal dan bersikeras ia tidak melakukan plagiasi. Ketika didesak, ia tetap tidak mengaku, sampai gurunya akan memanggil orang tua Amelia. Pada akhirnya Amelia mengakui perbuatannya. Ia melakukan hal tersebut karena terpaksa. Ia tidak menguasai materi dan ingin nilai yang baik. Karena perilaku tersebut Amelia mendapat nilai 0, mendapat surat peringatan, dan orang tuanya harus dipanggil ke sekolah.
Ada beberapa perilaku yang bisa terlihat dari ilustrasi di atas, yaitu ada perilaku berbohong, kemudian ada perilaku tidak mengaku (yang frekuensinya 2 kali). Perilaku lain yang muncul adalah perilaku mau enaknya sendiri (melakukan plagiasi karena ingin nilai baik). Dalam hal ini ada hubungan antara perilaku plagiasi dengan keinginan mendapat nilai bagus tanpa usaha keras, dan ada juga hubungan plagiasi dengan hukuman (konsekuensi yang diterima).
Untuk bisa membantu peserta didik membentuk perilaku yang baik dalam belajar termasuk mengenali gaya belajar, memperhatikan lingkungan peserta didik (pertemanan, keluarga, relasi dengan guru), guru harus mampu melakukan observasi dan pencatatan perilaku.
Hal yang penting diketahui:
- Dengan melakukan pengamatan perilaku, kita sebagai guru bisa mendapatkan informasi yang berguna untuk menentukan tindakan atau intervensi yang tepat untuk siswa.
- Dengan melakukan pencatatan perilaku, guru dapat mengetahui apakah perilaku siswa mengalami perubahan (entah positif/negatif).
Bagaimana langkah melakukan pengamatan dan pencatatan perilaku terhadap siswa?
- Menentukan target perilaku (perilaku apa yang mau diamati, apakah perilaku aktif menjawab, perilaku merespon dengan sopan, gaya belajar, komunikasi, dll). Tentukan target perilaku dan fokus pada target tersebut.
- Tentukan siapa yang akan melakukan observasi. Observasi dilakukan lebih dari satu orang. Ada baiknya berjumlah ganjil, supaya bisa terjadi kesepakatan. Bisa saja guru kelas, guru BK, ataupun orangtua, bahkan peserta didik dapat diminta untuk mencatat perilaku mereka. Tentukan juga kapan observasi dilakukan apakah ketika kerja kelompok, ada projek tertentu, dll.
- Tentukan durasi/lama mengamati perilaku tersebut dan pada peristiwa apa saja.
- Memilih alat untuk melakukan pengamatan, misalnya bisa dilakukan sendiri, dibantu camera video, dll.
Catatan :
Bahan Bacaan ini dapat Anda Unduh dan dibaca secara mandiri.
Silakan gunakan navigasi yang ada.
Dalam hal ini sebagai guru, Anda harus membuat rancangan intervensi supaya siswa dapat belajar dengan baik dan mau memperhatikan. Langkah yang dapat diambil:
- Memanggil siswa yang bersangkutan, menanyakan masalahnya langsung.
- Bisa berkonsultasi dengan orangtua dan guru lain.
- Melakukan intervensi untuk merubah perilaku, misal: memindahkan siswa duduk di depan, memberi tugas yang membuat ybs. lebih aktif.
Setelah intervensi dilakukan pengukuran perilaku diulangi kembali untuk melihat apakah ada perubahan yang ada. Hasil pencatatan harus disimpan dan dapat dijadikan catatan untuk evaluasi siswa dan proses pengajaran.
Belum ada tanggapan untuk "PPG Prajabatan Pembelajaran Sosial Emosional Topik 4 02.01.3-T4-4c Unggah Tugas Ruang Kolaborasi"
Post a Comment