Dulu banyak yang meragukan apakah Ibu Kota Negara (IKN) benar-benar akan jadi dibangun atau hanya sekadar proyek wacana. Aku pun awalnya termasuk yang ragu. Tapi setelah nonton beberapa video YouTube yang resmi dari pemerintah, apalagi wawancara langsung sama Pak Basuki, aku mulai yakin. Keyakinanku tumbuh karena penjelasannya masuk akal dan realistis, serta progresnya memang sudah nyata.
IKN bukan sekadar pindah ibu kota, tapi mimpi tentang kota masa depan—tanpa polusi, tanpa suara bising knalpot, semuanya serba terintegrasi dan ramah lingkungan. Bayangin aja, dari satu gedung ke gedung lain cukup jalan kaki 5 menit. Semuanya didesain efisien dan manusiawi. Dan menurut Pak Basuki, pembangunan penuh IKN itu ditargetkan rampung dalam waktu sekitar 19 tahun ke depan. Waktu yang panjang, tapi kalau beneran terwujud, akan jadi titik balik peradaban Indonesia.
Alasan inilah juga yang bikin aku mantap milih penempatan di Kalimantan Timur. Aku melihat masa depan di sana, bukan cuma sebagai tempat tinggal, tapi juga sebagai pusat peluang. Ketika kota ini nanti berkembang, pasti banyak kebutuhan akan tenaga kerja profesional, layanan pendidikan, kesehatan, dan teknologi. Jadi, kenapa enggak ambil posisi dari sekarang?
Kadang, mimpi besar memang butuh waktu, tapi bukannya gak mungkin.
Belum ada tanggapan untuk "IKN dan Harapanku tentang Masa Depan"
Post a Comment