Bukan karena gak menghargai pengalaman, tapi karena pemain muda lebih mudah dibentuk, punya potensi besar, dan lebih bisa dididik dengan visi jangka panjang.
Aku jadi mikir, jangan-jangan ini juga jawaban buat memperbaiki Indonesia. Seperti kata Bossman Mardigu: “Kita gak butuh old mind, kita butuh new mind.”
Mungkin pemerintah juga perlu berani mengambil risiko. Beri ruang pada orang-orang muda, ide-ide segar, dan sistem baru yang lebih transparan dan berbasis teknologi.
Kalau Timnas aja bisa berubah, kenapa negara gak bisa?
Belum ada tanggapan untuk "New mind bossman dan potong generasi ala sty"
Post a Comment