Selanjutnya, video berikut bisa Anda pelajari untuk lebih banyak tentang pendidikan di zaman penjajahan.
Dalam kelompok-kelompok kecil, silakan diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di masa penjajahan Belanda dan Jepang?
- Bila ditarik pada masa sekarang, menurut Anda, apa faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik penting yang berpengaruh pada pendidikan saat ini? Apakah Anda sudah mengalami dan melihat yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara (lihat video singkat di awal) yaitu belajar secara merdeka?
- Menurut Anda sebagai guru, apa arti penting mempelajari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pendidikan di Indonesia?
- Apa semangat yang Anda dapatkan sebagai calon guru dari mempelajari video-video tersebut?
Jawaban soal nomor 1
| Belanda | Jepang |
Sosial | Belanda mempersiapkan sekolah hanya untuk menyiapkan pegawai, sehingga siswanya terbatas hanya kalangan bangsawan, anak pegawai, priyai, tidak semua bisa sekolah. | Jepang mempersipkan sekolah untuk kepentingan militer. Jepang memperbolehkan semua kalangan untuk sekolah. |
Budaya | Belanda menggunakan budaya eropa di sekolah, bahasa menggunakan Bahasa Belanda, buku berbahasa Belanda, kurikulum Eropa. Sehingga muncul istilah sekolah Belanda atau Hindia-Belanda. | Jepang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, buku dan kurikulum disusun menggunakan Bahsa Indonesia bahkan melibatkan Ki Hadjar Dewantara. Tetapi lambat laun, sekolah diisi dengan nyanyian Jepang, menyanyi lagu nasional Jepang, Bahasa Jepang dijadikan bahasa kedua, dan taiiku taiso (senam ala Jepang) diiringi lagu Jepang. |
Ekonomi | Karena pendidikan Belanda tujuannya adalah mendidik pegawai, sehingga menguntungkan perekonomian belanda. | Karena pendidikan Jepang digunakan untuk menyokong perang Asia Timur Raya, sehingga menguntungkan perekonomian Jepang |
Politik | Karena pendidikan Belanda tujuannya adalah mendidik pegawai, sehingga pendidikan digunakan untuk mengontrol penduduk atau memilih penduduk yang menguntungkan Belanda ketika duduk sebagai pegawai/pejabat. | Karena pendidikan Jepang digunakan untuk menyokong perang Asia Timur Raya dan rakyat diberi propaganda bahwa Jepang adalah saudara tua yang akan melepaskan dari kolonialisme, serta propaganda bahwa Asia adalah satu atap dan Jepang sebagai pemimpinnya, sehingga pendidikan digunakan untuk menyokong Jepang dalam perang, mulai dari tentara hingga logistik . |
Jawaban soal nomor 2
Sosial | Isu sosial yang sering menerpa adalah ketidak setaraan akses pendidikan dikarenakan pendidikan yang kurang merata di seluruh Indonesia. Bahkan kualitas pendidikan di desa dengan di kota sangat jauh perbedaannya. |
Budaya | Pendidikan berperan dalam melestarikan budaya lokal seperti bahasa daerah, tari tradisional, musik daerah. Pendidikan melestarikannya melalui muatan lokal dan ekstra kurikuler. Sehingga dapat memperkuat nilai-nilai dan identitas Bangsa Indonesia |
Ekonomi | Ketidak setaraan ekonomi, dikarenakan biaya pendidikan masih cukup mahal, sehingga tidak semua kalangan mampu mengenyam pendidikan yang berkualitas. |
Politik | Kebijakan dan tindakan pemerintah dibutuhkan untuk mereformasi pendidikan. Tetapi bukan malah setiap ganti pemimpin ganti kebijakan. Alokasi anggaran pendidikan juga masih perlu dievaluasi. |
Saya sudah mengalami dan melihat yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu belajar secara merdeka, perlahan namun pasti segala unsur pendidikan sedang mengupayakannya melalui kurikulum merdeka.
Jawaban soal nomor 3
Mempelajari faktor-faktor ini membantu saya memahami konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik di mana siswa tumbuh. Sehingga memungkinkan saya untuk mencari pendekatan pendidikan yang lebih relevan dan berarti. Dengan pemahaman tentang isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik, saya dapat lebih efektif mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi siswa dalam belajar. Saya akan berusaha untuk menciptakan lingkungan inklusif yang menghormati keberagaman sosial dan budaya di kelas.
Jawaban soal nomor 4
Setelah mempelajari video-video tersebut, saya terinspirasi semangat Ki Hajar Dewantara, yaitu belajar secara merdeka, memberi saya dorongan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih mandiri dan kreatif bagi siswa. Ini juga menginspirasi saya untuk memahami bahwa pendidikan harus menciptakan warga negara yang cerdas, kritis, dan memiliki pemahaman tentang sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Mempelajari sejarah pendidikan di Indonesia di masa penjajahan memberi saya wawasan tentang pentingnya kemerdekaan dalam pendidikan, dan bagaimana pendidikan dapat menjadi alat untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan merdeka.
Belum ada tanggapan untuk "PPG Prajabatan Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia Topik 1 Eksplorasi Konsep Pendidikan Zaman Penjajahan"
Post a Comment