Anda telah mempelajari pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) pada rancangan pembelajaran dan asesmen. Keterpaduan pembelajaran dan asesmen merupakan suatu siklus belajar yang penting untuk pengembangan strategi pembelajaran. Pembelajaran dengan TaRL dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat capaian belajar atau pemahaman peserta didik. Tujuan diferensiasi pembelajaran adalah agar setiap peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Siklus perancangan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen dapat dilakukan melalui tahapan berikut ini:
- Guru merancang pembelajaran dan asesmen meliputi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan asesmen yang akan dilaksanakan pada awal, selama dan akhir pembelajaran.
- Guru melaksanakan asesmen awal untuk menilai kesesuaian karakteristik peserta didik dengan rancangan pembelajaran dan asesmen yang telah disusunnya.
- Guru melakukan modifikasi rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan hasil asesmen awal.
- Guru melaksanakan pembelajaran dan menerapkan teknik dan instrumen asesmen untuk memonitor kemajuan belajar.
- Guru melaksanakan asesmen di akhir kegiatan pembelajaran untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen awal pembelajaran berikutnya.
Bagaimana mempersiapkan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi? Perlu diingat bahwa pendidikan harus dijalankan secara inklusif, artinya semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pembelajaran. Kita tidak bisa menyampaikan secara terbuka adanya perbedaan tingkat capaian peserta didik. Mengapa? Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya diskriminasi terhadap peserta didik, misalnya bahwa peserta didik mengetahui ada kelompok “siswa pintar” dan “siswa lambat”. Tentu hal ini akan memupuskan harapan peserta didik dengan kemampuan rendah.
Menurut Panduan Pembelajaran dan Asesmen dari Kemendikbudristek, diferensiasi pembelajaran dapat dilaksanakan melalui tiga cara yaitu:
- Konten (materi yang akan diajarkan)
Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir dapat diberikan pengayaan.
- Proses (cara mengajarkan)
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali dengan modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
- Produk (cara mengajarkan)
Diferensiasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan. Contohnya, bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, sedangkan bagi peserta didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir bisa membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.
Perhatikan contoh pemetaan berikut ini:
Setelah Anda melaksanakan kegiatan pembelajaran, Anda juga diharapkan untuk melaksanakan kegiatan asesmen. Asesmen merupakan kegiatan untuk mengambil barang bukti (learning evidence) yang nantinya akan digunakan tidak hanya sebagai alat untuk mengambil nilai tetapi lebih dari itu yaitu sebagai alat untuk memonitor perkembangan belajar.
Bagi peserta didik, hasil asesmen dapat digunakan untuk memberikan umpan balik terhadap cara belajar. Sedangkan bagi pendidik/Guru, asesmen dapat digunakan untuk merefleksikan cara mengajar apakah sudah sesuai dengan kebutuhan belajar
Untuk mempermudah dalam melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran, Anda dapat merancang kegiatan asesmen dan memetakannya pada kisi-kisi dengan panduan sebagai berikut:
Tujuan Pembelajaran | Indikator Capaian | Indikator Soal | Ranah (level) | Jenis Penilaian | Bentuk Instrumen | No. Soal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Anda juga dapat melakukan identifikasi terhadap asesmen yang telah dilakukan seperti tabel berikut ini:
No | Nama Peserta Didik | Hasil Belajar | ||
Pengetahuan | Keterampilan | Sikap | ||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Agar memahami bagaimana mengolah dan melaporkan hasil asesmen, Anda dapat mempelajari dokumen Panduan Pembelajaran dan Asesmen di bab 5 yang dapat diakses pada tautan berikut ini:
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf
Belum ada tanggapan untuk "PPG Prajabatan Prinsip dan Pengajaran dan Asesmen 2 Topik 2 02.02.b.3-T2-4 Demonstrasi Kontekstual"
Post a Comment