les privat SMP SMA mtk ipa fisika kimia biologi tes/kuliah PPG prajabatan tes PPPK 082257518802

Ijazah, Pengabdian, dan Jalan Tengah yang Akhirnya Terbuka


Mungkin sebelumnya aku sudah pernah cerita, bahwa ijazah S1-ku sempat ditahan oleh kampus. Alasannya sederhana: aku adalah penerima beasiswa, dan ada kewajiban pengabdian. Namun, permasalahan ternyata tidak sesederhana itu. Karena sistem di dalamnya belum jelas dan MOU beasiswa tidak terwujud sebagaimana mestinya, akhirnya status ijazah itu menggantung — entah sampai kapan.

Kami para alumni sebenarnya tidak pernah berniat melawan. Hati kami masih baik, bahkan sering merasa tidak tega kepada kampus dan para dosen. Beberapa kali kami mencoba mencari jalan tengah, ingin duduk bersama untuk mediasi, tapi selalu berakhir buntu. Pihak kampus cenderung berlindung di balik dalil-dalil agama tanpa mau benar-benar mencari solusi.

Akhirnya, dengan pertaruhan besar, kami melapor ke Cak Ji. Jujur, langkah itu pun penuh dilema, karena sekali lagi: itu kampus tempat kami belajar, dosen-dosen yang kami hormati. Tapi luar biasa, respon Cak Ji sangat baik. Beliau mau menjadi mediator, dan hasilnya sungguh ajaib.

Sampai sekarang rasanya masih tidak percaya. Bertahun-tahun rasanya mustahil, tapi ternyata bisa. Alhamdulillah.

Namun, jujur, hati ini tetap campur aduk. Kami tidak sejahat itu kepada kampus. Melihat ketua stkiph dengan tangan bergetar, membaca status wa dosen yang seperti penuh beban, itu membuat hati kami tidak tega. Tapi di sisi lain, ini juga soal hak kami. Ijazah itu bukan sekadar kertas — itu hasil perjuangan bertahun-tahun, darah, keringat, dan air mata.

Akhirnya, kami harus berdiri pada kebenaran. Dengan penuh rasa dilematis, tapi juga penuh syukur. Terima kasih, Cak Ji. Terima kasih teman-teman seperjuangan. Semoga ini menjadi titik balik — bukan hanya bagi kami, tapi juga bagi kampus, agar lebih terbuka, lebih adil, dan lebih bijak dalam memandang alumni.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Ijazah, Pengabdian, dan Jalan Tengah yang Akhirnya Terbuka"

Post a Comment