Teori Belajar Humanistik David Kolb dan Penerapannya di Matematika
TEORI BELAJAR KOLB
Teori Belajar Humanistik David Kolb dan Penerapannya di Matematika
Belajar akan maksimal dan efektif apabila pembelajar belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing. Dari dulu para peneliti berlomba-lomba untuk menemukan cara belajar, gaya belajar, instrument belajar yang tepat agar kegiatan belajar mengajar menjadi semaksimal dan seefisien mungkin sehingga dalam waktu yang sesngkat-singkatnya pembelajar mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya. Diantara peneliti yang sudah memperkenalkan penelitian dan teorinya antara lain : David A Kolb dengan teori belajar pengalamannya, Hans Freudenthal dan Treffers dengan Pendidikan matematika realistiknya.
Pada tahun 1971 David A Kolb mengembangkan instrument LSI Learning Style Inventory yang berfungsi untuk mengetahui gaya belajar seseorang, harapannya setelah menggunakan instrument tersebut seseorang mengetahui gaya belajarnya kemudian belajar sesuai langkah-langkah dan teori yang sesuai gaya belajarnya sehingga dikemudian hari akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Instrument belajar yang diciptakan David A Kolb didasari oleh teori belajar eksperiensial atau biasa juga disebut teori belajar pengalaman. Sebenarnya sebelum ada teori ini kita sudah sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Teori ini sejalan dengan pepatah tersebut, pengalaman memegang peran penting dalam proses belajar. Hasil akhir bukanlah patokan untuk menilai keberhasilan belajar seseorang, namun keberhasilan dinilai dari proses yang sudah dilalui pembelajar.
Para ahli dan peneliti manamai teori belajar ini sebagai teori belajar pengalaman karena untuk membedakan dengan teori belajar kognitif yang lebih mengedepankan aspek kognitif dari pada afektif juga dari teori belajar perilaku yang lebih mengedepankan pengalaman subjektf dalam proses belajar.
Siklus belajar pengalaman melalui empat tahapan antara lain : concrete experience atau pengalaman konkrit (feeling), reflective observation atau observasi reflektif (watching), abstract conceptualization atau konseptualisasi abstrak (thinking), active experimentation atau eksperimen aktif (doing).
Menurut David A Kolb seseorang akan idal bila memiliki kemampuan menguasai semua tahapan di siklus belajar pengalaman tersebut. Namun setelah diteliti lebiih lanjut pada faktanya seseorang hanya cenderung di beberapa tahapan saja.
Concrete experience atau pengalaman konkrit (feeling) dimana pembelajar memulai proses belajarnya yang nanti akan menjadi landasan pada saat obesvasi dan refleksi. Dam tahap ini pembelajar menyerap informasi baru melalui hal-hal konkrit dengan cara mengandalkan indera yang mereka miliki. Sehingga sesorang akan melihar sesuatu apa adanya, tidak terlalu detail. Dalam pengalaman konkrit seseorang mengedepankan perasaan saat belajar dan sedikit sensitive. Pembelajar dalam tahap ini hanya melihat data yang bersifat empiric dan spesifik.
Reflective observation atau observasi reflektif (watching) adalah tahapan dimana seseorang mengamati pengalaman yang baru saja dialami dengan membandingkan dengan pengalaman yang sudah sejak dahulu dialami. Ketika dalam tahap ini seseorang akan merasa sangat hati-hati dalam mengambil suatu keputusan untuk mengobservasi suatu masalah. Namun dalam kehati-hatiannya akan menimbang segala hal dari sudut pandang yang berbeda. Seseorang selalu merasa haus dengan berbagai makna pengalaman yang sudah terjadi.
Teori Belajar Humanistik David Kolb dan Penerapannya di Matematika
Abstract conceptualization atau konseptualisasi abstrak (thinking) adalah praduga atau hipotesis yang dihasilkan dari observasi, kemudian dianalisis dan membuat perencanaan yang sistematik. Dalam tahap ini seseorang dituuntut untuk senantiasa berpikir kemungkinan apa saja yang terjadi kedepannya sehingga dapat disusun dalam perencanaan untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.
Active experimentation atau eksperimen aktif (doing) diamana seseorang menguji konsep, ide, praduga, hipotesis yang telah dibuat sehingga muncullah pengalaman baru. Jika perlu pengalaman baru tersebut di observasi dan di konsep ulang agar lebih sempurna. Dalam tahap ini diperlukan kemampuan untuk berani mengambil resiko dalam mengambil keputusan saat menguji hasil konsep yang telah ada. Dan juga kemampuan mempengaruhi orang lain.
Teori belajar yang diungkapkan oleh David A Kolb merupakan model belajar atau gaya belajar yang berbasis pengolahan informasi. LSI sendiri mengelompokkan gaya belajar seseorang menjadi empat gaya belajar antara lain : diverging atau divergen, , accommodating atau akomodasi , converging atau konvergen. Yang masing-masing merupakan gabungan dari tahapan dari siklus belajar David A Kolb. Hal ini dikarenakan setiap orang hanya cenderung pada beberapa tahapan ajja diantara 4 tahapan belajar pengalaman David A Kolb.
Diverging atau divergen merupakan kombinasi antara pengalaman konkrit (feeling) dan observasi reflektif (watching). Seseorang yang memiliki gaya belajar ini melihat pengalaman dari berbagai sudut pandang sehingga memiliki wawasan yyang luas tidak mudah terprofokasi. Budaya belajarnya tinggi dikarenakan aling hobi untuk mengumpulkan informasi. Rasa simpati dan empatinya tinggi dikarenakan sangat peka terhadap kondisi yang ada disekitarnya. Lebih suka bekerja dalam tim dan dengan senang hari mendengarkan pendapat orang lain assimilating atau asimilasi meskipun pada kenyataannya ia tidak sependapat. Mengharapkan respon dari orang lain terhadap apa yang ia lakukan, namun secara personal tidak disampaikan secara langsung apalagi didepan umum.
Assimilating atau asimilasi adalah gabungan dari konseptualisasi abstrak (thinking) dengan observasi reflektif (watching). Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar asimilasi adalah orang yang pandai mengelola berbagai informasi dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda dan menyusunnya dengan rapi dan logis. Jiwa sosialnya kurang, lebih tertarik pada hal yang berbau teori, konsep, abstrak, ide dan sejenisnya. Dalm melihat suatu konsep ia lebiih mementingkan kelogisan dari pada aplikatif atau kemudahan teori untuk diterapkan kepada masyarakat. Saat belajar ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca, berpikir, mengkaji, menganalisis, tidak ada praktek yang dilakukan.
Converging atau konvergen adalah kombinasi dari konseptualisasi abstrak (thinking) dan eksperimen aktif (doing). Seseorang yang memiliki gaya belajar ini paling pandai jika diminta untuk menjelaskan kegunaan atau aplikasi dari suatu teori. Jika dihadapkan pada situasi sesulit apapun untuk mengambil keputusan, ia bisa dengan mantap memutuskan bahwa inilah jalan keluar terbaik yang dapat dilalui. Tidak suka dengan bidang sosial seperti isu social dan interpersonal, lebih suka dengan hal yang berkaitan dengan teknis. Ia sering melakukan eksperimen , simulasi, dan percobaan pengaplikasian sebuah teori.
Accomodaitng atau akomodasi adalah gabungan dari pengalaman konkrit (feeling) dengan eksperimen aktif (doing). Ciri dari orang yang memiliki gaya belajar akomodasi adalah pembelajar yang belajarnya langsung dari pengalaman. Ia biasa disebut dengan orang lapangan. Ia lebih suka bergerak, ambil posisi, ambil peran, menyukai tantangan dan hal-hal yang baru. Ia tidak suka menganalisis suatu masalah sehingga lebih memilih untuk menanyakan pendapat kepada oranglain. Ia lebih suka kerja dalam tim, memecahkan masalah dengan musyawarah, menetapkan tujuan bersama.
Gaya belajar David A Kolb dapat diterapkan diseluruh materi pada mata pelajaran matematika tanpa terkecuali. Seorang guru bisa menerapkannya dalam model belajar kelompok maupun individu. Pada intinya teori belajar pengalaman ini bisa diterapkan asal materi pembelajarannya dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, ini artinya sejalan dengan mata pelajaran matematika yang pada dasarnya mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi tidak pernah lepas dari matematika.
Pada tahap pengalaman konkrit siswa akan diberi suatu masalah yang ada di kehidupan sehari-hari oleh guru, siswa menggunakan indra dan perasaannya. Pada tahap observasi reflektif siswa menggunakan kemampuan mengamati untuk memikirkan masalahnya dari berbagai segi dan mencoba membandingkannya dengan masalah yang pernah ia temui sebelumnya dengan bimbingan guru. Pada tahap konseptualisasi abstrak siswa menggunakan kemampuan berpikirnya untuk menciptakan konsep baru yang berasal dari hasil observasi menjadi teori yang masuk akal dengan bimbingan guru. Pada tahap eksperimen aktif siswa menguji coba dan menggunakan teori penemuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang diberikan guru.
Contoh sederhana penerapan teori belajar David A Kolb pada pembelajaran matematika kelas tujuh SMP materi statistika khususnya mean atau biasa disebut rata-rata. Pertama dalam tahap pengalaman konkrit guru memberi masalah kepada siswa yaitu nilai ujian matematika dari 2 kelas yang berbeda, siswa diminta untuk menentukan kelas yang lebih unggul dalam ujian matematika. Disini siswa akan merasa penasaran dan akan mencoba membandingkan seluruh nilai siswa dari setiap kelas. Tahap selanjutnya observasi reflektif dimana siswa mulai mencoba untuk menjumlahkan nilai ujian di tiap kelas, kemudian mencoba menghitung banyaknya siswa di tiap kelas. Dan kedua bilangan tersebut dioperasikan dengan pembagian. Tahap ketiga adalah konseptualisasi abstrak yaitu siswa mulai menyusun formula atau rumus yang dihasilkan dari percobaan sebelumnya. Tahap keempat guru memberikan soal lagi dengan tipe yang berbeda dan siswa mencoba menggunakan formula yang dibuatnya sendiri dengan soal yang baru. Akhirnya guru memberi konfirmasi dan pembenaran jika ada kesalahan yang dilakukan siswa.
Sumber
Prosiding seminar nasional matematika dan Pendidikan matematika di UIN Raden Intan Lampung jurnal yang berjudul Peran Teknologi Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Matematika Realistik karya Al-Jupri
Jurnal yang berjudul Konstruksi Tes Gaya Belajar Berdasarkan Teori Belajar Eksperiensial David A Kolb karya Ari Pratiwi, Ika Widyarini, Cleoputri Al Yusainy Sukaesi Marianti, Intan Rahmawati
Jurnal yang berjudul Pendidikan Matematika Realistic Sejarah, Teori, dan Implementasinya karya Al Jupri
Prosiding Biosfer Jurnal Pendidikan Biologi jurnal yang berjudul Pengaruh Gaya Belajar David Kolb Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan.
Teori Belajar Humanistik David Kolb dan Penerapannya di Matematika
Belum ada tanggapan untuk "Teori Belajar Humanistik David Kolb dan Penerapannya di Matematika"
Post a Comment