les privat SMP SMA mtk ipa fisika kimia biologi tes/kuliah PPG prajabatan tes PPPK 082257518802

soal dan jawaban to sjt gratis dari rumpen pada minggu ke 2

 1

Seorang siswa kelas 4 mengalami kesulitan membaca meskipun sudah mengikuti pelajaran dengan baik.

Guru menyadari bahwa siswa tersebut sering tertinggal dalam memahami teks dan menunjukkan tanda-

tanda disleksia. Guru ingin memastikan bahwa pembelajaran tetap inklusif tanpa membuat siswa merasa

berbeda atau tertinggal. Bagaimana guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran agar lebih inklusif?



A.

Menggunakan media pembelajaran multisensori seperti audio, video, dan huruf berwarna untuk

membantu siswa memahami teks lebih baik



B.

Memberikan waktu tambahan kepada siswa untuk membaca serta menggunakan font khusus yang lebih

mudah dibaca bagi penyandang disleksia.



C.

Mengadaptasi teks bacaan dengan kalimat yang lebih sederhana dan menggunakan ilustrasi pendukung

untuk membantu pemahaman.



D.

 Memanfaatkan teknik membaca berpasangan dengan teman sebaya yang lebih lancar membaca agar

siswa merasa lebih nyaman.



E.

Memberikan pelatihan keterampilan fonemik melalui permainan bahasa dan aktivitas interaktif tanpa

menonjolkan kelemahan siswa.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 2

Skor Opsi C : 3

Skor Opsi D : 1

Skor Opsi E : 5

2

Di sebuah kelas SMP, terdapat siswa dengan ADHD yang sering sulit berkonsentrasi dan mudah terdistraksi.

Guru merasa kesulitan dalam mengelola kelas karena siswa ini sering berbicara sendiri atau berpindah-

pindah tempat. Guru ingin menemukan strategi yang tidak hanya membantu siswa tetap fokus, tetapi juga

menjaga ketertiban kelas secara keseluruhan. Bagaimana cara guru meningkatkan fokus siswa tanpa

mengganggu lingkungan belajar?



A.

Menempatkan siswa di tempat duduk yang minim distraksi dan dekat dengan guru untuk memudahkan

pengawasan serta interaksi langsung.



B.

Menyusun jadwal pembelajaran dengan sesi pendek dan memberikan jeda aktivitas fisik agar siswa tetap

dapat mengeluarkan energinya.



C.

Menggunakan alat bantu visual seperti daftar tugas harian dan kode warna untuk membantu siswa

memahami instruksi dengan lebih jelas.



D.

 Memanfaatkan teknik diferensiasi tugas, seperti pembelajaran berbasis proyek atau hands-on, agar siswa

tetap terlibat dalam aktivitas yang menarik



E.

 Membuat aturan kelas yang fleksibel namun tetap konsisten, serta memberikan reinforcement positif

untuk perilaku yang sesuai.


NILAI : 1


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 1

Skor Opsi B : 5

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 3

Skor Opsi E : 2


3

Di kelas 1 SD, siswa cenderung lebih aktif dan memiliki rentang perhatian yang pendek, sehingga guru

mengalami kesulitan untuk membuat mereka tetap duduk diam selama pembelajaran. Metode ceramah

sering membuat mereka cepat bosan dan kehilangan fokus. Metode pengajaran apa yang efektif untuk

menjaga mereka tetap terlibat dalam pembelajaran?



A.

Menggunakan pembelajaran berbasis permainan (game-based learning) untuk meningkatkan

keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar



B.

Menerapkan pendekatan multisensori, seperti menyanyi, bergerak, dan menggunakan alat peraga untuk

membuat pelajaran lebih menarik.



C.

Menggunakan sistem pembelajaran berbasis eksplorasi, di mana siswa dapat belajar melalui kegiatan

yang melibatkan manipulatif dan pengalaman langsung.



D.

 Membagi sesi pembelajaran menjadi blok-blok pendek dengan aktivitas variatif agar siswa tidak mudah

bosan.



E.

Memanfaatkan metode storytelling interaktif yang melibatkan siswa dalam peran-peran tertentu agar

mereka tetap fokus sambil belajar.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1


4

Di tingkat SMA, siswa mulai menunjukkan kemandirian dalam belajar, namun banyak yang mengalami

kebingungan dalam menentukan arah akademik dan karir. Beberapa merasa tertekan dengan pilihan yang

harus diambil, sementara yang lain kurang memiliki informasi tentang peluang yang tersedia. Bagaimana

sekolah dapat membantu siswa memahami pilihan mereka dengan lebih baik?



A.

Menyelenggarakan sesi bimbingan karir rutin yang melibatkan praktisi dari berbagai bidang untuk

memberikan wawasan tentang dunia kerja.



B.

Mengadakan program mentoring dengan alumni yang telah sukses di berbagai bidang untuk berbagi

pengalaman dan memberikan inspirasi.



C.

Menyediakan asesmen minat dan bakat secara berkala agar siswa dapat memahami potensi diri mereka

dengan lebih baik.



D.

 Membangun ekosistem pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan siswa mengeksplorasi minat

mereka melalui pengalaman langsung.



E.

Menjalin kerja sama dengan universitas dan industri untuk memberikan kesempatan magang atau

kunjungan lapangan kepada siswa.


NILAI : 3


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 5

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1


5

Di beberapa daerah, budaya menghormati guru yang kuat membuat siswa cenderung pasif dalam diskusi,

mengurangi efektivitas pembelajaran berbasis diskusi. Siswa sering enggan mengemukakan pendapat atau

mempertanyakan informasi yang diberikan guru. Bagaimana guru dapat mendorong partisipasi aktif siswa

tanpa melanggar nilai budaya mereka?



A.

Menggunakan metode diskusi kelompok kecil di mana siswa lebih nyaman berbicara sebelum

menyampaikan pendapat di depan kelas.



B.

Menerapkan strategi pertanyaan terbuka yang mengundang siswa untuk berpikir lebih dalam tanpa

merasa seperti ‘menantang’ guru



C.

Menggunakan teknik refleksi tertulis sebelum diskusi, sehingga siswa memiliki kesempatan untuk

menyusun pemikiran mereka sebelum berbicara



D.

Memberikan contoh dari tokoh-tokoh lokal yang dihormati tetapi tetap kritis dan berpikir terbuka, agar

siswa merasa lebih percaya diri.



E.

Memanfaatkan pembelajaran berbasis studi kasus di mana siswa dapat berdiskusi dalam peran yang

lebih netral dan tidak langsung mengkritisi guru.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 2

Skor Opsi D : 1

Skor Opsi E : 5


6

Banyak siswa di Indonesia bergantung pada hafalan dalam belajar, mengalami kesulitan ketika dihadapkan

dengan soal yang memerlukan pemecahan masalah atau berpikir kritis. Guru ingin membantu siswa

beradaptasi dengan pendekatan analitis untuk lebih siap menghadapi tantangan akademik dan kehidupan

nyata. Bagaimana cara mengubah pola belajar ini agar siswa lebih terbiasa dengan pendekatan analitis?



A.

Mengintegrasikan pertanyaan terbuka dan berbasis pemecahan masalah dalam setiap evaluasi

pembelajaran agar siswa terbiasa berpikir kritis.



B.

Menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PBL) di mana siswa harus menerapkan konsep yang

dipelajari dalam situasi nyata.



C.

Mengajarkan teknik berpikir kritis secara eksplisit melalui diskusi dan latihan menganalisis kasus atau

permasalahan nyata.



D.

Menyusun pembelajaran dengan pendekatan bertahap, mulai dari memahami konsep dasar hingga

menghubungkannya dengan situasi kompleks.



E.

Memberikan tantangan berpikir dalam bentuk teka-teki logis atau permainan strategi untuk membangun

keterampilan berpikir analitis siswa.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 5

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1


7

Seorang guru menetapkan tujuan pembelajaran "Siswa memahami konsep bilangan pecahan". Namun,

setelah evaluasi, banyak siswa yang masih kesulitan dalam mengoperasikan pecahan dalam kehidupan

sehari-hari. Guru ingin memastikan bahwa tujuan pembelajaran lebih jelas, dapat diukur, dan relevan

dengan kebutuhan siswa. Bagaimana tujuan ini dapat dibuat lebih spesifik dan terukur agar lebih efektif?



A.

Mengubah tujuan pembelajaran menjadi "Siswa mampu menyelesaikan operasi penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian pecahan dalam konteks permasalahan sehari-hari dengan tingkat

akurasi minimal 80%".



B.

Menambahkan indikator keberhasilan yang mencakup penyelesaian soal kontekstual dan penggunaan

pecahan dalam situasi nyata, seperti perbandingan harga atau pembagian makanan.



C.

 Mengintegrasikan keterampilan berpikir kritis dengan tujuan "Siswa dapat menjelaskan konsep pecahan

secara lisan dan tertulis serta menerapkannya dalam pemecahan masalah".



D.

Memecah tujuan besar menjadi beberapa sub-tujuan bertahap, seperti memahami nilai pecahan,

mengoperasikan pecahan, dan mengaplikasikannya dalam berbagai situasi kehidupan.



E.

Menggunakan asesmen formatif secara berkala untuk mengukur pemahaman siswa dan menyesuaikan

strategi pembelajaran berdasarkan tingkat kesulitan yang dihadapi siswa.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 2

Skor Opsi D : 4

Skor Opsi E : 1


8

Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru ingin siswa mampu membuat teks narasi yang menarik.

Namun, hasil tugas siswa sering kali monoton dan kurang kreatif, dengan struktur cerita yang seragam dan

alur yang mudah ditebak. Guru ingin memastikan bahwa tujuan pembelajaran lebih jelas agar siswa dapat

menghasilkan teks yang lebih kaya dan variatif. Bagaimana guru dapat merancang tujuan pembelajaran

yang lebih jelas untuk meningkatkan kualitas tulisan siswa?



A.

Merumuskan tujuan "Siswa dapat menyusun teks narasi dengan alur yang logis, konflik yang menarik,

dan penggunaan diksi yang variatif dalam 500 kata".



B.

Menggunakan model eksplorasi, seperti membedah teks cerita inspiratif dan menganalisis unsur-

unsurnya sebelum siswa mulai menulis sendiri.



C.

 Menambahkan unsur kreativitas dalam tujuan pembelajaran, seperti "Siswa mampu menciptakan teks

narasi dengan sudut pandang yang unik dan gaya bahasa yang kaya".



D.

 Menggabungkan teknik brainstorming dan mind-mapping sebagai bagian dari proses menulis, sehingga

siswa dapat mengeksplorasi ide yang lebih luas sebelum menyusun cerita



E.

Memastikan adanya indikator keberhasilan yang jelas, seperti penggunaan kalimat deskriptif yang kuat,

dialog yang membangun karakter, dan variasi struktur paragraf dalam tulisan


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 2

Skor Opsi C : 3

Skor Opsi D : 1

Skor Opsi E : 5


9

Seorang siswa dengan autisme mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran konvensional di kelas.

Ia lebih nyaman belajar secara visual dan dengan jadwal yang terstruktur. Guru ingin memastikan bahwa

siswa dapat belajar dengan optimal tanpa merasa tertekan oleh metode pembelajaran yang tidak sesuai

dengan kebutuhannya. Bagaimana guru dapat merancang program pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan siswa ini?



A.

Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis visual dengan infografik, video animasi, dan kartu

bergambar untuk memperjelas konsep yang diajarkan



B.

Menyusun jadwal harian yang konsisten dengan struktur yang jelas, termasuk jeda waktu untuk transisi

antar kegiatan agar siswa merasa nyaman.



C.

 Menerapkan sistem penguatan positif melalui reward untuk perilaku dan pencapaian akademik agar

siswa tetap termotivasi dalam belajar.



D.

Berkolaborasi dengan orang tua dan terapis untuk menyusun rencana pembelajaran individual yang

menyesuaikan dengan kekuatan dan kebutuhan siswa.



E.

Memberikan alternatif tugas yang fleksibel, seperti tugas berbasis proyek atau aktivitas berpasangan,

agar siswa tetap bisa berpartisipasi sesuai dengan kemampuannya.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 2

Skor Opsi D : 5

Skor Opsi E : 1


10

Di sebuah sekolah inklusif, terdapat siswa dengan gangguan pendengaran yang membutuhkan metode

komunikasi alternatif. Guru ingin menyusun program pembelajaran yang dapat diakses oleh siswa tersebut

tanpa mengurangi kualitas pembelajaran bagi siswa lainnya. Selain itu, guru juga ingin memastikan bahwa

interaksi sosial antara siswa tetap berjalan dengan baik. Apa saja aspek yang harus diperhatikan dalam

menyusun IEP ini?



A.

Menggunakan kombinasi bahasa isyarat, teks tertulis, dan alat bantu visual agar siswa dengan gangguan

pendengaran dapat memahami materi dengan optimal.



B.

Menyediakan interpreter atau guru pendamping yang dapat membantu dalam menerjemahkan instruksi

serta menjembatani komunikasi antara siswa dengan teman-temannya.



C.

Mempersiapkan materi ajar dalam format digital dengan teks dan subtitle untuk mendukung

aksesibilitas siswa yang mengalami gangguan pendengaran



D.

Melatih siswa lain dalam dasar-dasar komunikasi dengan teman yang memiliki gangguan pendengaran

agar mereka dapat berinteraksi dengan lebih baik.



E.

Mendesain lingkungan kelas yang ramah akustik, seperti mengurangi kebisingan latar belakang dan

memastikan posisi tempat duduk siswa memungkinkan mereka membaca gerak bibir guru dengan jelas


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 2

Skor Opsi D : 1

Skor Opsi E : 5


11

Seorang guru sering memberikan instruksi kepada siswa, tetapi banyak yang tidak memahami atau salah

mengartikan. Meskipun guru merasa telah menjelaskan dengan jelas, nada suara dan ekspresi wajahnya

kurang mendukung pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, beberapa siswa terlihat bingung dan tidak

segera bereaksi terhadap instruksi. Bagaimana cara meningkatkan komunikasi verbal dan non-verbal agar

lebih efektif?



A.

Menyesuaikan nada suara, kecepatan bicara, dan ekspresi wajah agar lebih selaras dengan pesan yang

ingin disampaikan.



B.

Menggunakan bahasa tubuh yang mendukung, seperti kontak mata, gerakan tangan, dan postur tubuh

yang menunjukkan keterbukaan.



C.

Memastikan kejelasan instruksi dengan mengulang poin penting, menggunakan kalimat sederhana, dan

meminta siswa mengonfirmasi pemahaman mereka.



D.

 Memanfaatkan media visual atau demonstrasi langsung untuk memperjelas informasi yang disampaikan

secara lisan.



E.

Menyesuaikan pendekatan komunikasi dengan karakteristik siswa, misalnya dengan menggunakan

humor atau cerita untuk menarik perhatian mereka.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 5

Skor Opsi D : 3

Skor Opsi E : 1


12

Di dalam kelas, beberapa siswa merasa takut untuk bertanya karena sering tidak mendapatkan respons

yang jelas dari guru. Mereka khawatir pertanyaan mereka dianggap tidak penting atau tidak dijawab

dengan serius. Guru ingin menciptakan suasana yang lebih inklusif dan terbuka dalam proses komunikasi.

Bagaimana guru dapat menerapkan prinsip komunikasi efektif agar semua siswa merasa nyaman

berinteraksi?



A.

Menggunakan teknik reflektif dengan mengulang atau merangkum pertanyaan siswa sebelum

menjawabnya agar mereka merasa dihargai.



B.

Membangun budaya kelas yang mendukung, di mana setiap pertanyaan diperlakukan dengan serius dan

diberi tanggapan yang jelas.



C.

. Menggunakan teknik bertanya balik kepada siswa untuk mendorong mereka berpikir lebih dalam dan

merasa terlibat dalam diskusi.



D.

 Mengapresiasi setiap pertanyaan dengan ekspresi positif dan bahasa tubuh yang menunjukkan

antusiasme terhadap kontribusi siswa.



E.

 Mengalokasikan waktu khusus dalam pelajaran untuk sesi "bertanya bebas" agar siswa lebih percaya diri

dalam menyampaikan pertanyaan mereka


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 5

Skor Opsi C : 3

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1


13

Saat sesi diskusi, seorang siswa berbicara panjang lebar tentang pendapatnya, tetapi guru tidak

memberikan umpan balik yang menunjukkan bahwa ia benar-benar mendengar. Akibatnya, siswa lain juga

menjadi kurang tertarik untuk berbicara karena merasa pendapat mereka tidak dihargai. Guru ingin

memastikan bahwa semua siswa merasa didengar dan dihargai dalam diskusi kelas. Bagaimana teknik

active listening dapat diterapkan dalam situasi ini?



A.

Menanggapi dengan merangkum kembali poin utama yang disampaikan siswa sebelum memberikan

pendapat atau klarifikasi



B.

 Menggunakan kontak mata, anggukan, dan ekspresi wajah yang menunjukkan perhatian penuh terhadap

pembicaraan siswa.



C.

Mengajukan pertanyaan lanjutan yang relevan untuk menunjukkan pemahaman dan mendorong

eksplorasi lebih dalam terhadap ide siswa.



D.

Menghindari gangguan eksternal saat siswa berbicara, seperti membaca catatan atau melihat ke arah

lain, agar komunikasi lebih fokus.



E.

Memberikan waktu refleksi setelah siswa berbicara, lalu meminta siswa lain untuk menanggapi atau

mengembangkan ide tersebut agar diskusi lebih dinamis.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 5

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1


14

Di dalam rapat guru, seorang rekan kerja sering kali menyela pembicaraan orang lain dan hanya fokus pada

pendapatnya sendiri, sehingga banyak ide bagus terabaikan dan diskusi menjadi kurang produktif. Tim

ingin menciptakan budaya komunikasi yang lebih terbuka dan saling menghargai dalam setiap rapat.

Bagaimana cara melatih keterampilan mendengarkan aktif di antara guru dan staf sekolah?



A.

Menerapkan aturan rapat yang jelas, seperti memberikan kesempatan berbicara secara bergiliran dan

menghindari interupsi.



B.

Mendorong refleksi aktif dengan meminta peserta merangkum pendapat rekan sebelum memberikan

tanggapan mereka sendiri.



C.

Memfasilitasi pelatihan komunikasi efektif, termasuk teknik active listening dan cara memberikan

umpan balik yang membangun.



D.

 Menggunakan moderator dalam rapat untuk memastikan setiap pendapat didengar dan semua peserta

mendapat kesempatan berbicara.



E.

Menerapkan strategi jeda dua detik sebelum menanggapi, untuk memastikan bahwa pembicara telah

menyelesaikan poinnya sebelum interupsi terjadi.


NILAI : 3


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 5

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1


15

Di kelas, siswa sering berbicara sendiri saat guru menjelaskan, menyebabkan kelas menjadi kurang

kondusif. Meskipun guru telah mencoba menegur mereka, kebiasaan ini terus terjadi karena siswa

tampaknya tidak memahami batasan kapan mereka boleh berbicara dan kapan harus mendengarkan.

Bagaimana cara membangun aturan kelas yang efektif dan dapat dipatuhi oleh siswa?



A.

 Melibatkan siswa dalam menyusun aturan kelas agar mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap

peraturan yang dibuat.



B.

Menggunakan isyarat visual atau kode tertentu untuk mengingatkan siswa kapan saatnya berbicara dan

kapan harus mendengarkan.



C.

 Menerapkan konsekuensi yang jelas dan konsisten bagi siswa yang tidak mematuhi aturan, tetapi tetap

bersifat edukatif.



D.

 Membangun sistem penghargaan bagi siswa yang menunjukkan disiplin dalam mengikuti aturan kelas

dengan baik.



E.

Menyediakan sesi refleksi singkat setelah pelajaran untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap aturan

kelas dan mencari solusi bersama siswa.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1


16

Beberapa siswa sering datang terlambat dan tidak membawa perlengkapan belajar. Meskipun sudah

diingatkan, kebiasaan ini terus berulang. Guru ingin mencari cara agar siswa lebih bertanggung jawab

terhadap kehadiran dan perlengkapan mereka tanpa harus terus-menerus mengingatkan. Bagaimana cara

menciptakan kebiasaan yang baik agar siswa lebih disiplin dalam mengikuti pelajaran?



A.

Menerapkan sistem kontrak belajar bersama siswa yang berisi komitmen tentang kedisiplinan dan

tanggung jawab mereka



B.

Memberikan konsekuensi ringan yang mendidik bagi siswa yang datang terlambat atau tidak membawa

perlengkapan belajar.



C.

Mengajarkan manajemen waktu dan tanggung jawab kepada siswa melalui refleksi dan diskusi tentang

pentingnya kedisiplinan



D.

Melibatkan orang tua dalam pemantauan kebiasaan siswa dengan cara memberikan laporan singkat

tentang kedisiplinan mereka.



E.

Menyediakan sistem reward bagi siswa yang secara konsisten menunjukkan disiplin tinggi dalam

kehadiran dan kesiapan belajar.


NILAI : 3


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 2

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 1

Skor Opsi E : 5


17

Seorang siswa merasa sulit memahami pelajaran hari itu, tetapi tidak tahu bagaimana cara mengevaluasi

kesulitannya. Guru ingin membimbing siswa agar dapat melakukan refleksi secara mandiri dan memahami

aspek mana yang belum mereka kuasai. Metode refleksi seperti apa yang dapat diterapkan?



A.

Menggunakan jurnal refleksi harian di mana siswa menuliskan apa yang sudah mereka pahami dan

bagian mana yang masih membingungkan.



B.

Memberikan daftar pertanyaan panduan refleksi seperti "Bagian mana yang paling menantang?" atau

"Bagaimana cara saya bisa memahami ini lebih baik?".



C.

 Mengadakan sesi diskusi kelompok kecil untuk berbagi kesulitan dan mencari solusi bersama sebelum

meninggalkan kelas.



D.

Memanfaatkan teknik self-assessment, di mana siswa menilai pemahaman mereka terhadap materi

dengan skala tertentu.



E.

 Mengajarkan strategi metakognitif seperti berpikir kembali tentang langkah-langkah yang telah mereka

lakukan dalam memahami materi.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 2

Skor Opsi D : 1

Skor Opsi E : 5


18

Di sebuah sekolah, guru sering mengakhiri pelajaran tanpa memberikan waktu bagi siswa untuk

merenungkan apa yang telah dipelajari. Akibatnya, banyak siswa lupa dengan materi yang baru saja

diajarkan. Guru ingin memastikan bahwa refleksi harian menjadi bagian penting dari pembelajaran.

Bagaimana cara mengintegrasikan refleksi harian dalam pembelajaran agar lebih efektif?



A.

 Menyediakan waktu lima menit di akhir pelajaran untuk siswa menuliskan satu hal baru yang mereka

pelajari dan satu pertanyaan yang masih mereka miliki.



B.

 Menggunakan teknik exit ticket, di mana siswa harus menuliskan poin utama dari pelajaran sebelum

mereka meninggalkan kelas.



C.

Meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku tentang satu konsep yang mereka anggap

paling menarik dari pelajaran hari itu.



D.

Menyusun kuis refleksi singkat setiap akhir sesi untuk mengukur pemahaman siswa dan memberikan

umpan balik langsung.



E.

Mengajarkan strategi pemetaan konsep (mind mapping) untuk membantu siswa menghubungkan materi

yang telah dipelajari dengan pengetahuan sebelumnya.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 1

Skor Opsi D : 5

Skor Opsi E : 2


19

Seorang siswa dapat menjelaskan langkah-langkah menyelesaikan soal matematika (pengetahuan

prosedural), tetapi tidak memahami mengapa langkah tersebut digunakan (pengetahuan deklaratif).

Akibatnya, ia kesulitan menerapkan konsep tersebut dalam situasi berbeda atau menyelesaikan soal

dengan pendekatan alternatif. Bagaimana cara guru membantu siswa memahami konsep di balik prosedur?



A.

Memanfaatkan manipulatif konkret atau representasi visual untuk membantu siswa membangun

pemahaman konsep yang lebih mendalam.



B.

Mengajak siswa untuk membandingkan beberapa cara penyelesaian dan menjelaskan alasan di balik

penggunaan metode tertentu.



C.

 Mengintegrasikan soal berbasis konteks nyata yang mengharuskan siswa memahami alasan di balik

setiap langkah perhitungan.



D.

Menggunakan metode eksploratif dengan meminta siswa menemukan pola atau hubungan dalam konsep

sebelum memperkenalkan prosedur formal.



E.

Mendorong siswa untuk menjelaskan kembali konsep dengan bahasa mereka sendiri, baik secara lisan

maupun tertulis, sebelum diberikan latihan soal.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 2

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 5

Skor Opsi E : 1

20

Dalam pelajaran IPA, siswa bisa menghafal nama-nama unsur dalam tabel periodik tetapi kesulitan

mengaplikasikan pengetahuan ini dalam eksperimen laboratorium. Mereka tidak memahami bagaimana

sifat unsur mempengaruhi reaksi kimia atau penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara

membangun jembatan antara pengetahuan dasar dan lanjutan agar pembelajaran lebih bermakna?



A.

 Menggunakan pendekatan berbasis inkuiri di mana siswa diberikan masalah nyata yang harus

diselesaikan dengan menerapkan konsep unsur kimia.



B.

Memanfaatkan eksperimen yang langsung menghubungkan teori dengan aplikasi praktis, seperti

pengamatan reaksi logam dengan asam.



C.

Mengajarkan konsep melalui analogi sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari agar siswa

lebih mudah memahami hubungan antara teori dan praktik.



D.

Mendorong siswa untuk membuat prediksi sebelum melakukan eksperimen dan menjelaskan hasilnya

dengan mengacu pada konsep yang telah dipelajari



E.

Menggunakan simulasi interaktif atau video eksperimen jika fasilitas laboratorium terbatas untuk

memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 2

Skor Opsi D : 3

Skor Opsi E : 1

21

Siswa sering mengingat materi hanya untuk ujian, tetapi melupakannya dalam beberapa minggu. Mereka

kesulitan menerapkan konsep yang telah dipelajari di kelas sebelumnya karena kurangnya retensi jangka

panjang. Bagaimana strategi yang bisa diterapkan agar memori jangka panjang siswa lebih kuat?



A.

Mengaitkan konsep baru dengan pengalaman atau pengetahuan sebelumnya agar lebih mudah dipahami

dan diingat dalam jangka panjang.



B.

 Mengajarkan siswa teknik retrieval practice, seperti menjawab pertanyaan tanpa melihat catatan, untuk

mengaktifkan kembali informasi dari ingatan mereka.



C.

Menggunakan strategi spaced repetition dengan mengulang materi secara berkala dalam interval waktu

tertentu untuk memperkuat retensi.



D.

Memanfaatkan pembelajaran berbasis proyek yang membutuhkan penerapan konsep dalam berbagai

situasi, sehingga siswa mengalami pembelajaran yang lebih mendalam.



E.

Mendorong siswa untuk menjelaskan kembali materi dengan cara mereka sendiri kepada teman atau

melalui diskusi kelompok.


NILAI : 2


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 5

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

22

Guru sering memberikan terlalu banyak informasi dalam satu sesi, sehingga siswa merasa kewalahan dan

sulit mengingat materi. Hal ini menyebabkan mereka kehilangan fokus dan tidak mampu menyerap

informasi dengan efektif. Apa strategi yang bisa digunakan untuk membantu siswa mengelola memori

jangka pendek mereka agar lebih efektif dalam menyerap informasi?



A.

Membagi materi menjadi bagian kecil (chunking) dan menyampaikan informasi dalam unit yang lebih

mudah dicerna oleh siswa.



B.

 Menggunakan peta konsep atau diagram visual untuk membantu siswa mengorganisir informasi dengan

lebih baik.



C.

Menerapkan teknik pengajaran berbasis cerita atau analogi untuk membantu siswa memahami dan

mengingat konsep lebih mudah.



D.

 Memberikan jeda kognitif dengan menyisipkan aktivitas singkat seperti diskusi atau latihan reflektif di

antara penyampaian materi.



E.

Memanfaatkan metode dual coding dengan kombinasi teks, gambar, dan audio agar siswa dapat

memproses informasi dengan lebih efektif.1


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 2

Skor Opsi C : 3

Skor Opsi D : 4

Skor Opsi E : 1

23

Seorang guru hanya menggunakan tes tertulis sebagai metode penilaian, tetapi banyak siswa yang memiliki

kecerdasan berbeda-beda merasa kesulitan menunjukkan pemahaman mereka. Beberapa siswa lebih

unggul dalam berpikir kritis secara lisan, sementara yang lain lebih baik dalam praktik langsung atau

visualisasi konsep. Guru ingin memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang adil untuk

menunjukkan pemahaman mereka. Bagaimana guru dapat mengembangkan metode penilaian yang lebih

beragam agar lebih inklusif?



A.

Menerapkan asesmen berbasis kinerja, di mana siswa menyelesaikan tugas nyata yang mencerminkan

pemahaman konsep secara lebih aplikatif.



B.

Memberikan pilihan bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui format yang paling

sesuai dengan kekuatan mereka, seperti presentasi, laporan, atau demonstrasi.



C.

Menggunakan berbagai metode penilaian seperti portofolio, proyek, wawancara, dan observasi untuk

mengakomodasi gaya belajar siswa yang berbeda.



D.

 Mengombinasikan tes tertulis dengan asesmen formatif, seperti jurnal reflektif atau diskusi kelas, agar

penilaian lebih holistik.



E.

Mengembangkan rubrik penilaian yang jelas dan transparan untuk berbagai metode asesmen agar siswa

memahami kriteria keberhasilan mereka.


NILAI : 1


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 5

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

24

Di sebuah kelas, guru memberikan nilai berdasarkan keaktifan siswa dalam diskusi, tetapi beberapa siswa

pemalu merasa dirugikan karena mereka sebenarnya memahami materi dengan baik. Mereka sering

menunjukkan pemahaman melalui tugas tertulis atau observasi, tetapi nilai partisipasi tetap menjadi faktor

penentu dalam penilaian akhir. Bagaimana cara menilai partisipasi kelas secara adil?



A.

 Mengembangkan rubrik penilaian partisipasi yang mempertimbangkan aspek kualitas kontribusi, bukan

hanya frekuensi berbicara.



B.

 Menciptakan lingkungan diskusi yang lebih inklusif dengan memberikan kesempatan bagi siswa pemalu

untuk berkontribusi melalui platform digital atau jurnal reflektif.



C.

 Menerapkan sistem partisipasi berbasis poin di mana siswa dapat memilih cara mereka berkontribusi,

baik secara lisan maupun tulisan.



D.

Menggunakan berbagai indikator partisipasi, seperti kontribusi dalam tugas tertulis, kerja kelompok,

dan refleksi mandiri selain berbicara di kelas.



E.

Mendorong diskusi dalam kelompok kecil sebelum diskusi kelas agar siswa pemalu merasa lebih percaya

diri untuk berbicara.


NILAI : 2


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 2

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 3

Skor Opsi D : 5

Skor Opsi E : 1

25

Siswa sering merasa tertekan dengan ulangan harian karena dianggap sebagai satu-satunya indikator

keberhasilan mereka dalam memahami pelajaran. Ini membuat mereka lebih fokus pada nilai daripada

proses belajar itu sendiri. Guru ingin menciptakan sistem penilaian yang lebih menekankan pada

perkembangan siswa dan bukan hanya angka akhir. Bagaimana guru bisa merancang sistem penilaian yang

lebih menekankan pembelajaran daripada hanya sekadar angka?



A.

 Menggunakan asesmen formatif secara rutin untuk memberikan umpan balik yang membantu siswa

memperbaiki pemahaman sebelum ulangan resmi.



B.

Menerapkan sistem penilaian berbasis pertumbuhan, di mana siswa dinilai berdasarkan perkembangan

mereka dibandingkan dengan pencapaian sebelumnya.



C.

Memberikan kesempatan revisi pada tugas dan ulangan agar siswa dapat belajar dari kesalahan mereka

dan memperbaiki pemahaman.



D.

Memanfaatkan refleksi siswa tentang proses belajar mereka sebagai bagian dari sistem penilaian untuk

mengukur keterlibatan mereka dalam memahami materi.



E.

Menggunakan proyek atau tugas berbasis masalah yang memungkinkan siswa menunjukkan

pemahaman dalam konteks dunia nyata, bukan hanya dalam format ulangan tertulis.


NILAI : 3


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 5

Skor Opsi C : 2

Skor Opsi D : 1

Skor Opsi E : 4

26

Setelah ujian matematika, siswa hanya melihat nilainya tanpa memahami kesalahannya, sehingga

kesalahan yang sama terus terulang. Mereka tidak memiliki kebiasaan untuk merefleksikan bagaimana

mereka menjawab soal dan apa yang bisa diperbaiki. Guru ingin memastikan bahwa penilaian menjadi

bagian dari proses pembelajaran, bukan sekadar evaluasi akhir. Bagaimana guru dapat menerapkan konsep

assessment as learning agar siswa bisa merefleksikan kesalahan mereka?



A.

 Memberikan kesempatan bagi siswa untuk meninjau kembali jawaban mereka dan menulis refleksi

tentang kesalahan yang mereka buat.



B.

Mengadakan sesi pembahasan soal di mana siswa menganalisis kesalahan bersama teman sebaya untuk

menemukan strategi penyelesaian yang lebih baik.



C.

Menerapkan sistem error analysis, di mana siswa mengklasifikasikan jenis kesalahan mereka dan

mencari pola dalam kesalahan yang mereka buat.



D.

Menyediakan rubrik umpan balik yang jelas, sehingga siswa dapat memahami aspek mana yang perlu

diperbaiki dalam jawaban mereka.



E.

 Mengubah format ujian menjadi sistem terbuka, di mana siswa diberikan kesempatan untuk merevisi

jawaban mereka setelah diskusi dengan guru.


NILAI : 2


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 2

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 5

Skor Opsi D : 3

Skor Opsi E : 1

27

Seorang guru ingin siswa tidak hanya menghafal materi untuk ujian, tetapi juga memahami dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sering merasa bahwa apa yang mereka pelajari di

kelas tidak relevan dengan dunia nyata, sehingga kurang termotivasi untuk memahami lebih dalam.

Bagaimana strategi penilaian yang bisa membantu siswa melihat hubungan antara pembelajaran di kelas

dan dunia nyata?



A.

Menggunakan proyek berbasis masalah yang meminta siswa menerapkan konsep akademik dalam

situasi kehidupan nyata.



B.

Memberikan tugas berbasis pengalaman, seperti observasi lapangan atau wawancara dengan profesional

di bidang terkait.



C.

Menggunakan asesmen berbasis studi kasus yang mengharuskan siswa menggunakan konsep untuk

menyelesaikan tantangan nyata.



D.

Melibatkan siswa dalam simulasi atau permainan peran di mana mereka dapat mengaplikasikan

keterampilan yang dipelajari dalam konteks praktis.



E.

Mendorong siswa untuk melakukan presentasi atau laporan yang menghubungkan teori dengan

pengalaman mereka sendiri atau masalah di komunitas.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

28

Siswa sering merasa bahwa nilai adalah hukuman, bukan bagian dari proses pembelajaran. Mereka

cenderung menghindari tantangan dan hanya fokus pada angka, bukan perkembangan pemahaman

mereka. Guru ingin mengubah pola pikir siswa agar melihat penilaian sebagai kesempatan untuk

berkembang. Bagaimana cara guru mengubah pola pikir siswa agar melihat penilaian sebagai kesempatan

untuk berkembang?



A.

Menggunakan umpan balik berbasis pertumbuhan yang menekankan perkembangan dan area yang

dapat diperbaiki daripada sekadar skor akhir.



B.

Memberikan kesempatan bagi siswa untuk merevisi tugas dan memperbaiki jawaban mereka setelah

menerima umpan balik.



C.

Menciptakan budaya kelas yang menghargai proses belajar, bukan hanya hasil akhir, dengan memberikan

pengakuan pada usaha dan peningkatan siswa.



D.

Menyusun sistem refleksi mandiri di mana siswa dapat mengevaluasi pemahaman mereka dan

menetapkan tujuan perbaikan.



E.

 Menerapkan sistem penilaian formatif yang memberikan siswa kesempatan untuk mencoba, gagal, dan

belajar dari kesalahan sebelum penilaian akhir dilakukan.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 2

Skor Opsi C : 3

Skor Opsi D : 1

Skor Opsi E : 5

29

Seorang guru hanya memberikan nilai angka tanpa ada komentar atau umpan balik tambahan, sehingga

siswa tidak tahu bagian mana yang perlu diperbaiki. Akibatnya, siswa tidak memiliki gambaran yang jelas

tentang bagaimana meningkatkan pemahaman mereka dalam pembelajaran. Bagaimana guru dapat

memberikan umpan balik yang lebih konstruktif dan membantu perkembangan siswa?



A.

 Menyertakan komentar spesifik pada bagian tugas atau ujian yang menunjukkan kekuatan dan area yang

perlu diperbaiki.



B.

Menggunakan format umpan balik dua arah, di mana siswa dapat menanggapi atau bertanya tentang

komentar guru untuk klarifikasi lebih lanjut.



C.

Memberikan contoh perbaikan atau strategi alternatif untuk membantu siswa memahami bagaimana

meningkatkan jawabannya.



D.

Memanfaatkan teknik feedforward, yaitu memberikan saran konkret yang dapat diterapkan siswa dalam

tugas berikutnya.



E.

Menggunakan sistem kode atau rubrik penilaian yang memberikan panduan jelas tentang aspek yang

telah dikuasai dan yang masih perlu ditingkatkan.


NILAI : 3


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 5

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

30

Setelah ujian, seorang siswa mendapatkan umpan balik dari guru yang hanya berfokus pada kesalahannya,

tanpa memberikan solusi atau motivasi untuk memperbaiki diri. Hal ini membuat siswa merasa putus asa

dan kehilangan semangat untuk belajar lebih baik di kesempatan berikutnya. Bagaimana cara memberikan

feedback yang tidak hanya mengoreksi kesalahan tetapi juga membangun kepercayaan diri siswa?



A.

Menggunakan pendekatan sandwich feedback, yaitu memulai dengan apresiasi terhadap usaha siswa,

diikuti dengan area perbaikan, dan diakhiri dengan dorongan positif.



B.

Memberikan umpan balik berbasis pertumbuhan dengan menyoroti perkembangan siswa dari tugas

sebelumnya ke tugas saat ini.



C.

 Menyertakan pertanyaan reflektif dalam feedback agar siswa berpikir tentang strategi yang bisa mereka

lakukan untuk meningkatkan hasilnya.



D.

Menawarkan kesempatan bagi siswa untuk merevisi tugas mereka berdasarkan umpan balik agar

mereka bisa memperbaiki kesalahannya.



E.

Menggunakan kata-kata yang mendukung, seperti "Saya melihat potensi besar dalam pemahamanmu,

mari kita coba strategi baru agar lebih maksimal."


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

31

Di kelas, banyak siswa tidak membaca umpan balik yang diberikan guru dan hanya fokus pada nilai

akhirnya. Akibatnya, mereka kehilangan kesempatan untuk belajar dari kesalahan dan meningkatkan

pemahaman mereka. Bagaimana cara guru memastikan siswa benar-benar memanfaatkan umpan balik

untuk meningkatkan pemahaman mereka?



A.

Mengadakan sesi refleksi pasca-evaluasi di mana siswa diminta untuk menuliskan tiga hal yang mereka

pelajari dari umpan balik yang diberikan.



B.

Membuat sistem revisi tugas di mana siswa harus memperbaiki pekerjaan mereka dengan mengacu pada

umpan balik yang diterima.



C.

Menggunakan strategi diskusi kelompok kecil setelah penilaian untuk membahas kesalahan umum dan

cara memperbaikinya.



D.

Memberikan tugas kecil berdasarkan umpan balik yang telah diberikan untuk memastikan siswa benar-

benar menerapkan perbaikan.



E.

 Mendorong siswa untuk memberikan umpan balik terhadap feedback guru agar mereka lebih aktif dalam

memahami dan menerapkannya.


NILAI : 3


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 3

Skor Opsi B : 5

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

32

Setelah ujian tengah semester, seorang guru menyadari bahwa ada sekelompok siswa yang tertinggal dalam

memahami konsep dasar, tetapi tidak ada program khusus untuk membantu mereka mengejar

ketertinggalan. Guru ingin merancang program remedial yang tidak hanya efektif tetapi juga menarik bagi

siswa. Bagaimana guru bisa merancang program remedial yang efektif?



A.

 Menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih personal, seperti tutor sebaya atau kelompok kecil

untuk meningkatkan pemahaman siswa.



B.

Menganalisis kesalahan umum siswa dalam ujian dan merancang materi remedial yang fokus pada

konsep-konsep yang paling banyak belum dipahami.



C.

Mengintegrasikan metode belajar yang lebih interaktif seperti permainan edukatif atau simulasi untuk

meningkatkan keterlibatan siswa dalam sesi remedial.



D.

Menjadwalkan sesi remedial secara fleksibel agar siswa tidak merasa terbebani, misalnya melalui sesi

pendek setelah jam sekolah atau pembelajaran daring.



E.

 Memberikan tantangan kecil dengan tujuan yang jelas dalam setiap sesi remedial agar siswa merasa ada

perkembangan dalam pemahamannya.


NILAI : 3


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 5

Skor Opsi C : 3

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

33

Seorang guru ingin mengadakan kelas tambahan bagi siswa yang kesulitan, tetapi siswa merasa remedial

adalah hukuman daripada kesempatan untuk belajar lebih baik. Hal ini membuat mereka kurang

termotivasi untuk mengikuti program tersebut. Bagaimana cara membangun program tambahan yang lebih

menarik dan tidak terasa seperti beban bagi siswa?



A.

 Mengubah format remedial menjadi sesi pembelajaran yang lebih eksploratif, seperti diskusi interaktif

atau proyek kecil yang relevan dengan materi.



B.

 Memberikan insentif atau pengakuan bagi siswa yang aktif dalam kelas tambahan untuk meningkatkan

motivasi mereka.



C.

 Membangun suasana kelas remedial yang lebih santai dan mendukung, tanpa tekanan tinggi seperti ujian

atau tugas tambahan yang memberatkan.



D.

Melibatkan mentor sebaya yang bisa membantu siswa lebih nyaman dalam belajar, sehingga mereka

merasa lebih didukung.



E.

Menggunakan pendekatan gamifikasi, seperti poin pencapaian atau level belajar, agar siswa merasa ada

tantangan yang menyenangkan dalam program remedial.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 4

Skor Opsi B : 2

Skor Opsi C : 3

Skor Opsi D : 1

Skor Opsi E : 5

34

Di kelas, beberapa siswa sangat cepat memahami materi dan membutuhkan tantangan tambahan, namun

tidak ada program pengayaan tersedia. Mereka sering merasa bosan karena harus menunggu teman-

temannya memahami materi sebelum melanjutkan ke tingkat berikutnya. Bagaimana sekolah dapat

mengembangkan program yang memungkinkan siswa unggul untuk terus berkembang tanpa merasa

bosan?



A.

Menyediakan program mentorship di mana siswa unggul dapat mengembangkan keterampilan lebih

lanjut dengan membimbing teman sebaya.



B.

Membuka jalur pembelajaran mandiri yang memungkinkan siswa memilih topik tambahan sesuai minat

mereka, dengan bimbingan guru.



C.

Mengintegrasikan sistem tiered assignments yang memberikan tingkat kesulitan berbeda bagi siswa

sesuai dengan kemampuan mereka.



D.

Menyediakan proyek berbasis penelitian atau eksplorasi yang menantang siswa unggul untuk

menerapkan konsep dalam situasi dunia nyata.



E.

Menjalin kerja sama dengan lembaga luar sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih

luas, seperti kompetisi akademik atau magang.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 2

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 5

Skor Opsi E : 1

35

Seorang guru ingin membuat pelajaran lebih menarik, tetapi siswa cepat bosan dengan metode ceramah

yang monoton. Beberapa siswa hanya mendengarkan tanpa benar-benar memahami atau terlibat aktif

dalam pembelajaran. Guru ingin memastikan bahwa kegiatan belajar lebih interaktif dan membuat siswa

berperan aktif dalam proses pembelajaran. Bagaimana cara merancang kegiatan belajar yang lebih

interaktif dan melibatkan siswa secara aktif?



A.

Menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (PBL) di mana siswa harus menyelesaikan

tantangan nyata yang relevan dengan materi pelajaran.



B.

Mengintegrasikan diskusi kelompok kecil dan debat untuk mendorong siswa mengeksplorasi dan

mengemukakan ide mereka secara lebih mendalam.



C.

Memanfaatkan metode pembelajaran berbasis permainan (gamification) untuk meningkatkan motivasi

dan keterlibatan siswa dalam belajar.



D.

Menerapkan strategi pembelajaran berbasis eksplorasi di mana siswa menemukan konsep sendiri

melalui eksperimen atau studi kasus.



E.

Menggunakan pendekatan think-pair-share untuk memberi siswa waktu berpikir mandiri sebelum

berbagi pemikiran mereka dengan teman sekelas.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

36

Dalam kelas yang heterogen, beberapa siswa cepat memahami materi sementara yang lain tertinggal. Jika

guru hanya menggunakan satu metode, ada kemungkinan siswa yang lebih cepat merasa bosan, sementara

siswa yang lebih lambat kesulitan mengejar pelajaran. Bagaimana guru dapat menyusun rencana pelajaran

yang dapat menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa?



A.

 Menggunakan strategi pembelajaran terdiferensiasi dengan memberikan tugas yang bervariasi sesuai

dengan tingkat pemahaman siswa.



B.

Menyediakan materi tambahan dan tantangan lanjutan bagi siswa yang lebih cepat memahami agar

mereka tetap termotivasi.



C.

Membagi siswa ke dalam kelompok kecil berbasis tingkat pemahaman dan memberikan pendampingan

yang lebih intensif bagi yang tertinggal.



D.

Memanfaatkan teknologi pembelajaran adaptif yang memungkinkan siswa belajar sesuai dengan

kecepatannya sendiri.



E.

Menggunakan metode scaffolding, di mana siswa mendapatkan bimbingan bertahap hingga mereka bisa

belajar secara mandiri.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

37

Dalam kelas yang heterogen, beberapa siswa cepat memahami materi sementara yang lain tertinggal. Jika

guru hanya menggunakan satu metode, ada kemungkinan siswa yang lebih cepat merasa bosan, sementara

siswa yang lebih lambat kesulitan mengejar pelajaran. Bagaimana guru dapat menyusun rencana pelajaran

yang dapat menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa?



A.

 Menggunakan strategi pembelajaran terdiferensiasi dengan memberikan tugas yang bervariasi sesuai

dengan tingkat pemahaman siswa.



B.

Menyediakan materi tambahan dan tantangan lanjutan bagi siswa yang lebih cepat memahami agar

mereka tetap termotivasi.



C.

Membagi siswa ke dalam kelompok kecil berbasis tingkat pemahaman dan memberikan pendampingan

yang lebih intensif bagi yang tertinggal.



D.

Memanfaatkan teknologi pembelajaran adaptif yang memungkinkan siswa belajar sesuai dengan

kecepatannya sendiri.



E.

 Menggunakan metode scaffolding, di mana siswa mendapatkan bimbingan bertahap hingga mereka bisa

belajar secara mandiri.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 4

Skor Opsi D : 2

Skor Opsi E : 1

38

Guru ingin mengajarkan konsep matematika yang sulit, tetapi siswa sering merasa materinya abstrak dan

sulit memahami. Tanpa contoh yang konkret, siswa kesulitan menghubungkan teori dengan situasi nyata

dalam kehidupan mereka. Bagaimana cara merancang pembelajaran yang lebih kontekstual dengan

kehidupan sehari-hari siswa?



A.

Menggunakan pendekatan berbasis proyek yang mengajak siswa menerapkan konsep matematika dalam

situasi dunia nyata seperti perencanaan anggaran atau analisis data.



B.

Memberikan contoh konkret dari pengalaman sehari-hari, seperti menghitung diskon di supermarket

atau mengukur luas ruangan.



C.

Menggunakan alat peraga dan simulasi interaktif yang memungkinkan siswa mengeksplorasi konsep

secara visual dan kinestetik.



D.

Mengajak siswa melakukan eksperimen berbasis data seperti survei atau observasi statistik untuk

memahami konsep secara langsung.



E.

Menerapkan metode pembelajaran berbasis eksplorasi, di mana siswa menemukan pola atau aturan

melalui aktivitas yang mereka lakukan sendiri.


NILAI : 5


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 5

Skor Opsi B : 3

Skor Opsi C : 2

Skor Opsi D : 4

Skor Opsi E : 1

39

Seorang guru mencoba menerapkan flipped classroom, tetapi banyak siswa tidak menonton video

pembelajaran sebelum kelas, sehingga sesi tatap muka tidak berjalan sesuai rencana. Akibatnya, siswa

datang ke kelas tanpa persiapan, dan waktu yang seharusnya digunakan untuk diskusi dan aplikasi konsep

menjadi tidak efektif. Bagaimana cara meningkatkan efektivitas model flipped classroom?



A.

Menyediakan insentif atau sistem penghargaan bagi siswa yang aktif menyiapkan materi sebelum kelas

untuk meningkatkan motivasi mereka



B.

Menggunakan pendekatan blended learning dengan memberikan pilihan sumber belajar yang lebih

fleksibel, seperti teks ringkas atau podcast bagi yang tidak bisa menonton video.



C.

 Memanfaatkan diskusi atau forum daring sebelum kelas sebagai tempat siswa membagikan pemahaman

awal mereka dari materi video.



D.

Memberikan tugas kecil berbasis video, seperti pertanyaan reflektif atau kuis singkat, untuk memastikan

siswa benar-benar mengakses materi sebelum kelas.



E.

Menjalin komunikasi dengan orang tua agar mereka membantu memastikan siswa menyelesaikan

persiapan belajar sebelum datang ke kelas.


NILAI : 4


PEMBAHASAN :

Skor Opsi A : 2

Skor Opsi B : 4

Skor Opsi C : 3

Skor Opsi D : 5

Skor Opsi E : 1

40
Siswa kesulitan memahami konsep yang abstrak karena pembelajaran masih terlalu berbasis teks dan teori.
Akibatnya, mereka merasa kurang terlibat dan kesulitan melihat aplikasi nyata dari konsep yang mereka
pelajari. Bagaimana guru bisa menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) agar
lebih mudah dipahami?


A.
Menyediakan skenario berbasis masalah yang menantang siswa untuk menemukan solusi menggunakan
konsep yang telah mereka pelajari.


B.
Meminta siswa bekerja dalam kelompok untuk meneliti dan menyelesaikan proyek yang berkaitan
dengan materi pembelajaran mereka.


C.
Memanfaatkan teknologi seperti simulasi digital atau laboratorium virtual untuk membantu siswa
memahami konsep yang lebih abstrak.


D.
Mendesain proyek yang memerlukan penerapan konsep dalam konteks nyata, seperti membuat model
sains atau simulasi ekonomi.


E.
 Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis eksplorasi dengan memberikan kebebasan bagi siswa
untuk merancang eksperimen atau proyek sendiri.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 2
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 1
41
Guru ingin menggunakan teknologi dalam pembelajaran, tetapi tidak semua siswa memiliki akses ke
perangkat digital atau internet di rumah. Hal ini dapat menyebabkan ketimpangan dalam pembelajaran, di
mana siswa dengan akses lebih baik mendapatkan manfaat lebih banyak. Bagaimana cara memastikan
teknologi dapat memudahkan pembelajaran tanpa membuat kesenjangan di antara siswa?


A.
Memanfaatkan fasilitas sekolah, seperti laboratorium komputer atau perpustakaan digital, agar semua
siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses teknologi.


B.
Menyediakan alternatif pembelajaran berbasis cetak bagi siswa yang tidak memiliki akses teknologi agar
mereka tetap bisa mengikuti materi.


C.
Menggunakan sumber daya digital yang dapat diakses secara offline atau melalui perangkat sederhana
seperti handphone dengan paket data ringan.


D.
Mendorong kolaborasi antara siswa, seperti pembelajaran berpasangan atau kelompok, agar siswa yang
memiliki akses lebih baik dapat membantu teman lainnya.


E.
Menggunakan strategi pembelajaran campuran (blended learning), dengan kombinasi antara metode
digital dan tradisional agar semua siswa dapat berpartisipasi.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 5
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
42
Di dalam kelas, siswa lebih terbiasa menghafal jawaban daripada menganalisis atau mengkritisi suatu
konsep. Akibatnya, mereka kesulitan ketika dihadapkan dengan pertanyaan yang membutuhkan penalaran
atau pemecahan masalah. Guru ingin mengubah pendekatan pembelajaran agar siswa lebih terbiasa
berpikir mendalam. Bagaimana cara merancang pembelajaran yang mendorong siswa berpikir lebih
mendalam?


A.
Menggunakan pendekatan inquiry-based learning di mana siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari jawaban sendiri melalui eksplorasi.


B.
Menerapkan metode debat akademik untuk mendorong siswa melihat suatu konsep dari berbagai sudut
pandang yang berbeda.


C.
Menggunakan teknik pertanyaan terbuka yang menantang siswa untuk menjelaskan alasan di balik
jawaban mereka, bukan sekadar mengulang fakta.


D.
Memberikan studi kasus nyata yang kompleks agar siswa harus menganalisis masalah dan menawarkan
solusi yang logis.


E.
Menggunakan jurnal reflektif untuk mendorong siswa menuliskan pemikiran mereka tentang suatu
konsep sebelum dan setelah pembelajaran.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 5
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
43
Seorang guru ingin mengajarkan isu-isu dunia nyata agar siswa bisa berpikir kritis, tetapi banyak siswa
merasa topik yang dibahas tidak relevan dengan kehidupan mereka. Beberapa siswa sulit memahami
bagaimana masalah global dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari mereka. Bagaimana cara
menghubungkan materi pelajaran dengan permasalahan yang dekat dengan siswa?


A.
Mengaitkan topik dengan situasi lokal atau pengalaman sehari-hari siswa agar mereka dapat melihat
relevansi konsep dengan kehidupan mereka.


B.
Menggunakan pendekatan berbasis proyek di mana siswa diminta untuk meneliti dan menemukan solusi
terhadap masalah di lingkungan sekitar mereka.


C.
Mengundang narasumber dari komunitas atau bidang tertentu yang dapat menjelaskan dampak
langsung isu-isu dunia nyata terhadap masyarakat setempat.


D.
Menugaskan siswa untuk melakukan observasi atau wawancara dengan keluarga dan komunitas untuk
memahami bagaimana suatu isu berpengaruh dalam kehidupan mereka.


E.
Membuat simulasi atau permainan peran yang memungkinkan siswa merasakan dampak suatu
permasalahan dari perspektif yang berbeda.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 5
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
44
Dalam pembelajaran sains, siswa kesulitan mengembangkan hipotesis dan menganalisis data secara
mandiri. Mereka terbiasa mengandalkan contoh yang diberikan guru tanpa benar-benar memahami proses
ilmiah dalam menyusun hipotesis dan menarik kesimpulan. Bagaimana cara merancang tugas atau proyek
yang melatih siswa dalam pemecahan masalah berbasis bukti?


A.
 Meminta siswa melakukan eksperimen mandiri dengan memberikan hanya permasalahan awal, sehingga
mereka harus merancang metode dan hipotesis sendiri.


B.
Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri, di mana siswa harus mengumpulkan dan
menganalisis data sebelum menarik kesimpulan.


C.
Memberikan tugas analisis data dari eksperimen nyata, lalu meminta siswa menafsirkan hasil dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.


D.
Mengajak siswa melakukan eksplorasi di lingkungan sekitar untuk mengidentifikasi fenomena alam yang
dapat dijelaskan melalui metode ilmiah.


E.
Menggunakan simulasi digital atau eksperimen virtual yang memungkinkan siswa memprediksi hasil
berdasarkan variabel yang mereka ubah sendiri.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
45
Di sebuah kelas, banyak siswa yang kurang bersemangat mengikuti pelajaran karena merasa materi tidak
relevan dengan kehidupan mereka. Akibatnya, mereka menjadi pasif dan kurang terlibat dalam diskusi
maupun tugas. Guru ingin menggunakan pendekatan berbasis teori motivasi agar siswa lebih antusias
dalam belajar. Bagaimana guru bisa menggunakan teori motivasi untuk meningkatkan keterlibatan siswa
dalam pembelajaran?


A.
Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa menggunakan metode pembelajaran kontekstual agar
mereka melihat manfaat langsung dari pelajaran.


B.
Memberikan pilihan dalam tugas dan proyek sehingga siswa merasa memiliki kendali atas pembelajaran
mereka dan lebih termotivasi.


C.
Menerapkan self-determination theory dengan memberikan otonomi, keterhubungan, dan rasa
kompetensi agar siswa lebih intrinsik dalam belajar.


D.
Menggunakan strategi pembelajaran berbasis tantangan yang mendorong siswa berpikir kreatif dan
memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri.


E.
Memberikan penguatan positif secara konsisten untuk mendorong siswa agar lebih percaya diri dan
bersemangat dalam mengikuti pelajaran.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 5
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
46
Beberapa siswa memiliki potensi akademik yang baik tetapi sering menyerah ketika menghadapi
tantangan. Mereka cenderung mudah frustrasi ketika tidak langsung memahami konsep baru atau
mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Guru ingin menumbuhkan motivasi intrinsik agar mereka
lebih gigih dalam menghadapi kesulitan belajar. Bagaimana guru dapat menerapkan motivasi intrinsik agar
siswa lebih gigih dalam menghadapi kesulitan belajar?


A.
Mengajarkan konsep growth mindset dengan menekankan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses
belajar dan dapat diperbaiki dengan usaha yang berkelanjutan.


B.
Memberikan tantangan yang bertahap dan menyesuaikan tingkat kesulitan dengan perkembangan
kemampuan siswa agar mereka tidak cepat merasa putus asa.


C.
Membantu siswa menetapkan tujuan belajar pribadi dan memberikan refleksi berkala untuk melihat
progres mereka.


D.
Menggunakan strategi scaffolding, di mana siswa diberikan bimbingan awal tetapi diberi kesempatan
untuk menemukan solusi sendiri.


E.
Mendorong siswa untuk merefleksikan pencapaian kecil mereka dan menghubungkan usaha yang telah
mereka lakukan dengan hasil yang diperoleh.

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
47
Seorang siswa merasa kesulitan memahami matematika dan kehilangan motivasi karena sering gagal dalam
ujian. Setiap kali menghadapi soal yang sulit, ia langsung merasa putus asa dan enggan mencoba lagi. Guru
ingin membantu siswa membangun kembali rasa percaya diri dan keingintahuannya terhadap matematika.
Bagaimana cara membangun kembali rasa percaya diri dan keingintahuan siswa terhadap mata pelajaran
ini?


A.
 Memberikan tantangan matematika yang sesuai dengan tingkat kemampuannya untuk membangun rasa
keberhasilan secara bertahap.


B.
Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis eksplorasi, di mana siswa diberikan kesempatan
untuk menemukan konsep matematika sendiri dalam konteks nyata.


C.
 Mengadakan sesi mentoring dengan siswa lain yang lebih percaya diri dalam matematika untuk berbagi
strategi belajar yang efektif.


D.
Menghindari penekanan berlebihan pada nilai ujian dan lebih fokus pada proses berpikir serta
pemecahan masalah.


E.
Memberikan pujian yang spesifik dan berbasis usaha agar siswa memahami bahwa kemajuan lebih
penting daripada hasil instan.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
48
Di kelas, sebagian besar siswa hanya belajar jika ada ujian atau tugas, tetapi kurang memiliki dorongan
untuk belajar secara mandiri. Mereka lebih bergantung pada motivasi eksternal seperti nilai atau hukuman
daripada keinginan untuk memahami konsep secara mendalam. Guru ingin membangun motivasi jangka
panjang agar siswa belajar tanpa harus selalu ada dorongan eksternal. Bagaimana cara menanamkan
motivasi jangka panjang agar mereka mau belajar tanpa harus selalu ada dorongan eksternal?


A.
Mengajarkan keterampilan metakognitif agar siswa dapat merefleksikan bagaimana mereka belajar dan
menemukan strategi belajar yang efektif untuk diri mereka sendiri.


B.
Memberikan proyek berbasis eksplorasi yang memungkinkan siswa meneliti topik yang mereka minati
dan menemukan relevansi dengan kehidupan mereka


C.
Menerapkan sistem refleksi diri di mana siswa secara rutin menuliskan apa yang telah mereka pelajari
dan bagaimana itu bermanfaat bagi mereka.


D.
Menanamkan rasa ingin tahu dengan menggunakan strategi bertanya yang mendorong siswa untuk
mengeksplorasi lebih lanjut di luar materi yang diajarkan.


E.
Memberikan pengalaman belajar yang menantang tetapi menyenangkan, seperti pembelajaran berbasis
permainan atau simulasi dunia nyata, agar siswa terdorong untuk terus belajar dengan rasa ingin tahu.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
49
Seorang siswa selalu menunda mengerjakan tugas dan memiliki kebiasaan belajar yang tidak teratur. Ia
sering menyelesaikan tugas di menit-menit terakhir dan hasilnya kurang maksimal. Guru ingin
membimbingnya untuk memiliki disiplin belajar yang lebih baik tanpa harus merasa tertekan. Bagaimana
guru dapat membimbingnya untuk mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih disiplin dan konsisten?


A.
 Membantu siswa membuat jadwal belajar yang realistis dengan target kecil yang dapat dicapai secara
bertahap.


B.
Mengajarkan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro atau strategi belajar bertahap agar siswa lebih
efektif dalam mengelola waktunya.


C.
Memberikan umpan balik yang positif terhadap usaha kecil yang siswa lakukan untuk membangun
kebiasaan disiplin tanpa tekanan besar


D.
Mengajak siswa merefleksikan dampak kebiasaan menunda terhadap hasil belajarnya dan membantu
mereka menemukan motivasi internal untuk berubah.


E.
Mendorong siswa untuk memiliki accountability partner (teman belajar) yang dapat saling
mengingatkan dan mendukung dalam membentuk kebiasaan belajar yang lebih baik.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
50
Banyak siswa yang sering datang terlambat ke kelas dan sulit berkonsentrasi saat pelajaran dimulai. Mereka
tampak kurang siap mengikuti materi, sehingga awal pelajaran tidak berjalan efektif. Guru ingin
menerapkan strategi yang membangun kebiasaan positif agar siswa lebih disiplin dalam kehadiran dan
kesiapan belajar. Apa strategi yang bisa digunakan untuk membentuk kebiasaan hadir tepat waktu dan siap
belajar?


A.
Membuka kelas dengan aktivitas ringan seperti diskusi singkat atau refleksi agar siswa lebih termotivasi
untuk datang tepat waktu.


B.
Menggunakan sistem check-in di mana siswa mencatat waktu kedatangan dan refleksi singkat tentang
kesiapan mereka sebelum pelajaran dimulai.


C.
Menerapkan soft start, di mana lima menit pertama kelas digunakan untuk aktivitas pemanasan yang
relevan dengan materi.


D.
Melibatkan siswa dalam penyusunan aturan kelas dan konsekuensi yang membuat mereka lebih
bertanggung jawab atas kedisiplinan mereka sendiri.


E.
Memberikan penghargaan berbasis kelompok bagi kelas yang menunjukkan peningkatan dalam
kehadiran dan kesiapan belajar sebagai upaya membangun budaya disiplin.

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 5
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
51
Seorang guru ingin memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif di kelas, tetapi khawatir bahwa
penghargaan tersebut hanya akan memotivasi mereka untuk mendapatkan hadiah, bukan untuk benar-
benar belajar. Guru ingin memastikan bahwa reward yang diberikan mendorong motivasi intrinsik siswa,
bukan sekadar keinginan mendapatkan hadiah. Bagaimana cara menerapkan reward yang efektif tanpa
membuat siswa bergantung pada hadiah?


A.
Memberikan penghargaan berbasis pengakuan, seperti pujian yang spesifik terhadap usaha dan
perkembangan siswa, bukan hanya hasil akhirnya.


B.
 Menggunakan reward berbasis pengalaman, seperti kesempatan untuk memimpin diskusi atau mengajar
teman sekelas sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian mereka.


C.
Mendorong self-reward, di mana siswa diajak untuk merefleksikan pencapaian mereka dan merayakan
kemajuan dengan cara yang bermakna bagi mereka sendiri.


D.
Mengaitkan reward dengan pertumbuhan dan kontribusi, misalnya dengan memberikan kesempatan
bagi siswa untuk berbagi wawasan dengan teman lain setelah berhasil memahami suatu konsep.


E.
 Mengurangi frekuensi pemberian hadiah materi dan secara bertahap menggantinya dengan penguatan
sosial seperti pengakuan dan penghargaan dari teman sebaya atau guru.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 5
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
52
Di kelas, hukuman sering diberikan kepada siswa yang melanggar aturan, tetapi mereka tetap mengulang
kesalahan yang sama. Hukuman yang diterapkan tampaknya tidak efektif dalam mengubah perilaku, dan
beberapa siswa justru semakin tidak peduli dengan aturan kelas. Guru ingin menerapkan reinforcement
yang lebih efektif untuk membentuk perilaku positif. Bagaimana cara menerapkan reinforcement yang
lebih efektif untuk membentuk perilaku positif?


A.
 Menggunakan sistem positive reinforcement, di mana siswa yang menunjukkan perilaku baik diberikan
penguatan positif seperti pengakuan atau kesempatan tambahan untuk berkontribusi di kelas.


B.
Menerapkan konsekuensi yang edukatif, seperti meminta siswa yang sering mengganggu kelas untuk
menjadi fasilitator diskusi agar mereka memahami pentingnya keteraturan.


C.
Menggunakan pendekatan reflektif, di mana siswa yang melanggar aturan diajak untuk memahami
dampak perilaku mereka dan menemukan solusi perbaikan secara mandiri.


D.
Mengajarkan keterampilan pengelolaan diri dan membantu siswa memahami bagaimana mengontrol
tindakan mereka daripada hanya memberikan hukuman.


E.
Memastikan bahwa aturan kelas ditegakkan secara konsisten dan adil, serta melibatkan siswa dalam
proses penyusunan aturan agar mereka merasa lebih bertanggung jawab terhadap perilaku mereka.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
53
Seorang guru mengajarkan konsep gaya dalam fisika, tetapi siswa kesulitan memahami karena tidak bisa
menghubungkannya dengan pengalaman sehari-hari. Mereka cenderung menghafal rumus tanpa benar-
benar memahami makna di baliknya. Guru ingin menerapkan teori meaningful learning dari Ausubel agar
siswa dapat mengaitkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Bagaimana guru
dapat menerapkan teori Ausubel untuk membantu siswa mengintegrasikan konsep ini?


A.
Menggunakan analogi yang familiar, seperti dorongan saat bermain ayunan atau gaya gesek saat
mendorong meja, untuk menghubungkan konsep gaya dengan pengalaman nyata siswa.


B.
Menyusun advance organizer berupa diagram atau ilustrasi sederhana yang menjelaskan konsep gaya
dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari sebelum masuk ke teori formal.


C.
Meminta siswa berbagi pengalaman tentang situasi yang melibatkan gaya dalam kehidupan mereka dan
mendiskusikan hubungan antara pengalaman tersebut dengan konsep fisika.


D.
 Menggunakan pendekatan berbasis eksperimen sederhana, seperti meminta siswa mencoba mendorong
benda dengan berat berbeda untuk merasakan langsung efek gaya.


E.
Menyajikan studi kasus konkret, seperti bagaimana gaya mempengaruhi gerakan kendaraan, untuk
membangun pemahaman konsep sebelum memperkenalkan hukum fisika secara formal.

NILAI : 1

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 1
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 2
54
Dalam pelajaran sejarah, siswa hanya menghafal fakta tanpa memahami keterkaitan antara peristiwa yang
berbeda. Mereka kesulitan melihat hubungan sebab-akibat antara kejadian dalam rentang waktu yang
berbeda. Guru ingin menggunakan strategi berbasis teori Ausubel agar siswa dapat memahami hubungan
kausal dalam sejarah. Bagaimana strategi ini dapat diterapkan?


A.
Menyajikan peristiwa sejarah sebagai studi kasus yang harus dianalisis siswa untuk memahami faktor
penyebab dan konsekuensinya


B.
Meminta siswa membuat peta konsep yang menghubungkan berbagai peristiwa sejarah dengan faktor
penyebab dan akibatnya.


C.
Mengajukan pertanyaan reflektif yang mengundang siswa untuk menganalisis bagaimana satu peristiwa
dapat memicu perubahan sosial atau politik yang lebih besar.


D.
Menggunakan advance organizer berbentuk garis waktu interaktif yang menampilkan hubungan kausal
antara peristiwa sejarah utama.


E.
Menggunakan diskusi berbasis skenario “bagaimana jika” untuk mengeksplorasi kemungkinan alternatif
dari berbagai peristiwa sejarah yang terjadi.

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 2
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 1
55
Seorang guru matematika ingin mengajarkan konsep turunan kepada siswa, tetapi banyak yang kesulitan
karena mereka belum memahami konsep dasar fungsi dengan baik. Jika konsep fungsi tidak dipahami,
maka turunan akan sulit dimengerti. Bagaimana guru bisa menyusun pembelajaran berdasarkan hierarki
Gagne agar siswa memahami turunan secara bertahap?


A.
 Memanfaatkan teknologi interaktif seperti kalkulator grafik atau simulasi digital untuk membantu siswa
memvisualisasikan hubungan antara fungsi dan turunannya.


B.
Menyusun materi dalam tahapan bertingkat, dimulai dari fungsi dasar, konsep limit, lalu aturan turunan
dengan contoh konkret.


C.
Memberikan latihan bertahap mulai dari pemahaman grafik fungsi, pola perubahan nilai, hingga aplikasi
turunan dalam kehidupan nyata.


D.
Menggunakan metode induktif dengan meminta siswa menemukan pola perubahan nilai dalam fungsi
sebelum menjelaskan definisi formal turunan.


E.
Mengajarkan konsep dasar fungsi terlebih dahulu, termasuk grafik, domain, dan range, sebelum masuk
ke konsep perubahan dan limit.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 1
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 5
56
Di kelas bahasa Inggris, siswa kesulitan menulis esai karena belum menguasai teknik dasar menulis
paragraf yang baik. Mereka sering kebingungan dalam menyusun ide dan mengorganisasikan gagasan
dalam tulisan yang koheren. Guru ingin menerapkan teori Gagne agar siswa dapat mengembangkan
keterampilan menulis esai secara bertahap. Bagaimana teori Gagne dapat membantu menyusun tahapan
pembelajaran agar siswa lebih mudah mengembangkan keterampilan menulis?


A.
 Mengajarkan terlebih dahulu cara menulis kalimat topik, pengembangan ide pendukung, dan kesimpulan
sebelum meminta siswa menulis paragraf utuh.


B.
Memberikan latihan bertahap, dimulai dari menulis satu kalimat utama, mengembangkan paragraf,
hingga menyusun esai yang lengkap.


C.
 Menggunakan contoh esai yang baik dan meminta siswa menganalisis struktur serta elemen pentingnya
sebelum menulis sendiri.


D.
Menerapkan pendekatan scaffolding, di mana siswa diberi panduan langkah demi langkah sebelum
mereka menulis esai secara mandiri.


E.
Melakukan revisi kolaboratif, di mana siswa menilai dan memberikan umpan balik pada tulisan teman
mereka untuk memahami kekuatan dan kelemahan esai.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 5
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 4
Skor Opsi E : 1
57
Guru di kelas 2 SD ingin mengajarkan konsep pecahan, tetapi siswa kesulitan memahami karena mereka
masih berada pada tahap operasional konkret. Mereka lebih mudah memahami konsep jika dapat melihat
atau menyentuh objek secara langsung daripada hanya menggunakan angka abstrak. Bagaimana cara
menerapkan teori Piaget agar konsep pecahan lebih mudah dipahami oleh siswa?


A.
Menggunakan permainan interaktif berbasis manipulatif seperti kartu pecahan atau blok bangunan agar
siswa dapat mengeksplorasi konsep pecahan.


B.
Meminta siswa membagi benda nyata secara fisik dan mengamati bagaimana bagian-bagian tersebut
membentuk satu kesatuan.


C.
Menggunakan benda konkret seperti kue, balok, atau kertas lipat untuk membantu siswa memahami
konsep pembagian dalam pecahan.


D.
 Menyusun kegiatan berbasis pengalaman nyata, seperti membagi makanan atau mainan di antara teman
sekelas, untuk menunjukkan penggunaan pecahan dalam kehidupan sehari-hari.


E.
Memberikan tugas berbasis eksplorasi, di mana siswa menemukan sendiri berbagai situasi di mana
pecahan digunakan dalam kehidupan nyata.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 5
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
58
Di kelas SMP, guru ingin membahas konsep abstrak seperti hak asasi manusia, tetapi siswa mengalami
kesulitan memahami implikasinya dalam kehidupan nyata. Mereka mulai mampu berpikir secara abstrak
tetapi masih membutuhkan contoh konkret untuk memahami penerapannya. Bagaimana strategi
pengajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif menurut Piaget dapat diterapkan?


A.
Menggunakan studi kasus dari kehidupan nyata untuk membantu siswa memahami bagaimana hak asasi
manusia diterapkan dalam situasi konkret.


B.
Mendorong diskusi berbasis dilema moral yang memungkinkan siswa mengeksplorasi berbagai
perspektif dan implikasi hak asasi manusia.


C.
Mengajak siswa membuat simulasi atau permainan peran tentang situasi di mana hak asasi manusia
dapat dilanggar atau ditegakkan.


D.
Menghubungkan konsep hak asasi manusia dengan pengalaman pribadi siswa atau isu sosial yang
mereka temui dalam kehidupan sehari-hari


E.
Memanfaatkan media visual seperti film pendek atau berita aktual untuk memancing pemikiran kritis
tentang bagaimana hak asasi manusia mempengaruhi kehidupan masyarakat.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 4
Skor Opsi E : 1
59
Seorang siswa sering gagal dalam ujian karena tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif untuk dirinya
sendiri. Ia merasa telah belajar cukup lama, tetapi hasilnya tidak mencerminkan usaha yang dilakukan.
Guru ingin membantu siswa memahami strategi belajar yang paling sesuai dengan gaya dan kebutuhannya.
Bagaimana guru dapat membantunya mengembangkan kesadaran metakognitif agar ia bisa belajar dengan
lebih strategis?


A.
Mengajarkan teknik self-reflection, di mana siswa diminta untuk mengevaluasi cara belajarnya setelah
setiap ujian dan mencari tahu metode mana yang paling efektif.


B.
Memberikan pelatihan tentang berbagai strategi belajar, seperti peta konsep, retrieval practice, atau
teknik bertanya diri, lalu membiarkan siswa memilih mana yang paling cocok untuk mereka.


C.
Mendorong siswa untuk membuat rencana belajar sebelum mengerjakan tugas dan melakukan refleksi
setelahnya untuk menilai efektivitas pendekatan mereka.


D.
 Menggunakan jurnal belajar di mana siswa dapat mencatat bagaimana mereka memahami suatu konsep
dan strategi mana yang mereka gunakan untuk menghafal atau memahami materi.


E.
Mengadakan sesi diskusi tentang bagaimana otak bekerja dalam menyerap informasi dan bagaimana
strategi metakognitif dapat meningkatkan pemahaman dan retensi belajar.

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 5
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
60
Siswa sering mengerjakan tugas tanpa memeriksa kembali jawabannya, sehingga banyak kesalahan kecil
yang terjadi. Mereka jarang melakukan refleksi atas jawaban yang mereka berikan dan cenderung hanya
berfokus pada menyelesaikan tugas secepat mungkin. Guru ingin mengajarkan strategi metakognitif agar
siswa lebih reflektif dalam proses belajarnya. Bagaimana cara mengajarkan strategi metakognitif agar siswa
lebih reflektif dalam proses belajarnya?


A.
Mengajarkan teknik self-monitoring, di mana siswa diminta untuk membaca ulang pekerjaan mereka
sebelum mengumpulkannya dan mencari kesalahan potensial.


B.
Menggunakan strategi think-aloud, di mana siswa menjelaskan proses berpikir mereka saat
menyelesaikan soal untuk meningkatkan kesadaran terhadap langkah-langkah yang diambil.


C.
Memberikan checklist penilaian diri agar siswa dapat mengevaluasi apakah mereka telah menjawab
sesuai dengan tuntutan soal sebelum mengumpulkan tugas


D.
Mendorong siswa untuk membuat error log, di mana mereka mencatat kesalahan yang sering dilakukan
dan bagaimana cara menghindarinya di masa depan.


E.
Mengadakan sesi revisi wajib, di mana siswa harus meninjau kembali tugas mereka dan menuliskan
refleksi tentang bagian mana yang bisa diperbaiki sebelum mengumpulkan tugas akhir.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 2
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 1
Skor Opsi E : 5
61
Dalam mata pelajaran geografi, siswa hanya menghafal informasi tentang perubahan iklim tanpa benar-
benar memahami penyebab dan dampaknya. Mereka tidak terlibat dalam eksplorasi atau analisis data yang
memungkinkan mereka membangun pemahaman yang lebih mendalam. Guru ingin menerapkan proyek
berbasis masalah (problem-based learning) agar siswa dapat lebih aktif dalam membangun pemahaman
mereka sendiri. Bagaimana proyek berbasis masalah dapat diterapkan untuk membuat siswa lebih aktif
membangun pemahaman mereka sendiri?


A.
 Meminta siswa menyelidiki data perubahan iklim dari berbagai wilayah dan mencari hubungan antara
aktivitas manusia dengan pola perubahan suhu global.


B.
Membentuk kelompok proyek di mana siswa harus meneliti solusi konkret untuk mengurangi dampak
perubahan iklim dalam skala lokal dan mempresentasikan rekomendasi mereka.


C.
Memberikan studi kasus tentang komunitas yang terkena dampak perubahan iklim, lalu meminta siswa
menganalisis faktor penyebab dan mencari solusi yang dapat diterapkan.


D.
Mengajak siswa melakukan simulasi konferensi lingkungan internasional, di mana mereka berperan
sebagai ilmuwan, pemimpin negara, atau aktivis lingkungan untuk membahas langkah-langkah mitigasi.


E.
Membimbing siswa dalam proyek lapangan untuk mengamati langsung fenomena lingkungan di daerah
mereka dan menghubungkannya dengan teori perubahan iklim yang dipelajari.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
62
Di kelas sains, siswa merasa bosan dengan metode ceramah dan kesulitan memahami konsep tentang
energi terbarukan. Mereka lebih banyak menghafal definisi tanpa benar-benar mengeksplorasi bagaimana
sumber energi ini bekerja dan dampaknya terhadap lingkungan. Guru ingin menerapkan pendekatan
konstruktivis untuk mendorong pembelajaran berbasis penelitian dan kolaborasi. Bagaimana guru dapat
menerapkan pendekatan konstruktivis untuk mendorong pembelajaran berbasis penelitian dan
kolaborasi?


A.
 Mengadakan eksperimen di mana siswa membangun model sederhana pembangkit listrik tenaga surya
atau angin untuk memahami prinsip kerja energi terbarukan.


B.
Membentuk kelompok penelitian yang bertugas menyelidiki keunggulan dan tantangan dari berbagai
jenis energi terbarukan, lalu menyusun laporan berdasarkan temuan mereka.


C.
 Mengajak siswa melakukan kunjungan ke tempat yang menggunakan energi terbarukan, seperti panel
surya atau biogas, untuk memahami penerapan konsep dalam dunia nyata.


D.
Meminta siswa merancang proyek solusi energi terbarukan untuk sekolah atau komunitas mereka,
termasuk perhitungan biaya dan dampak lingkungan.


E.
Menerapkan pendekatan eksploratif dengan membiarkan siswa mencari sendiri berbagai sumber
informasi, kemudian mendiskusikan dan mengkonstruksi pemahaman mereka bersama dalam kelas.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 3
Skor Opsi E : 1
63
Seorang guru sering datang terlambat ke kelas dan kurang mempersiapkan materi, sehingga siswa menjadi
tidak termotivasi untuk belajar. Kondisi ini menyebabkan proses pembelajaran menjadi kurang efektif dan
menciptakan budaya disiplin yang buruk di sekolah. Bagaimana cara menegakkan standar perilaku
profesional agar guru lebih disiplin dan bertanggung jawab?


A.
Menerapkan sistem evaluasi berkala yang menilai kedisiplinan dan kesiapan mengajar setiap guru
dengan umpan balik dari kepala sekolah dan rekan sejawat.


B.
Mengadakan pertemuan reflektif dengan guru yang bersangkutan untuk mendiskusikan dampak
perilaku tersebut terhadap siswa dan mencari solusi yang konstruktif.


C.
Menyusun kode etik profesi yang jelas dan memastikan bahwa setiap guru memahami serta
menerapkannya dalam praktik mengajar sehari-hari.


D.
Menerapkan kebijakan konsekuensi yang adil bagi guru yang tidak memenuhi standar profesionalisme,
seperti teguran tertulis atau pelatihan ulang.


E.
Membangun budaya profesional yang positif dengan mencontohkan kedisiplinan dan memberikan
penghargaan bagi guru yang konsisten menunjukkan tanggung jawab tinggi.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 2
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 1
64
Di sekolah, ada seorang guru yang sering berbicara kasar kepada siswa saat mereka membuat kesalahan
dalam tugas atau ujian. Hal ini membuat siswa merasa tertekan dan takut untuk bertanya atau mencoba hal
baru dalam belajar. Bagaimana kebijakan sekolah dapat memastikan guru menjalankan etika profesional
dengan lebih baik?


A.
Mengadakan pelatihan komunikasi empatik bagi guru untuk meningkatkan keterampilan dalam
memberikan kritik yang membangun.


B.
Menyediakan mekanisme pelaporan anonim bagi siswa yang merasa tidak nyaman dengan cara
komunikasi guru, sehingga ada evaluasi berkala dari pihak sekolah.


C.
Mendorong budaya refleksi di antara guru melalui diskusi dan studi kasus tentang pentingnya
komunikasi yang mendukung perkembangan siswa.


D.
 Menyusun kebijakan disipliner yang menegaskan larangan penggunaan bahasa kasar dan memberikan
sanksi bagi pelanggaran yang dilakukan.


E.
Menjalankan supervisi kelas secara berkala untuk memastikan bahwa interaksi guru dengan siswa tetap
dalam koridor etika profesional.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 2
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 1
65
Seorang guru merasa metode mengajarnya mulai ketinggalan zaman, tetapi tidak tahu harus mulai dari
mana untuk meningkatkan keterampilannya. Ia ingin membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi masih
terbiasa dengan metode tradisional. Bagaimana cara guru dapat terus mengembangkan diri agar tetap
relevan dengan perkembangan pendidikan modern?


A.
Mengikuti kursus daring atau lokakarya yang membahas strategi pembelajaran inovatif berbasis
teknologi dan pendekatan terkini.


B.
Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk bertukar pengalaman dan mencoba metode baru dalam
pengajaran secara bertahap.


C.
Menghadiri seminar atau konferensi pendidikan untuk mendapatkan wawasan tentang tren terbaru
dalam dunia pendidikan.


D.
Menerapkan konsep refleksi dan mencoba satu metode baru setiap bulan untuk melihat efektivitasnya
dalam meningkatkan keterlibatan siswa.


E.
Bergabung dengan komunitas belajar profesional, seperti kelompok diskusi guru, untuk berbagi
pengalaman dan belajar dari praktik terbaik guru lain.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 4
Skor Opsi E : 1
66
Seorang guru matematika ingin meningkatkan pemahamannya tentang pembelajaran berbasis teknologi,
tetapi merasa sulit menemukan komunitas atau sumber belajar yang sesuai. Ia ingin menggunakan
teknologi untuk meningkatkan efektivitas pengajaran tetapi belum tahu harus mulai dari mana. Bagaimana
guru bisa mengakses pelatihan atau komunitas profesional yang tepat?


A.
Bergabung dalam forum daring atau grup media sosial yang berfokus pada inovasi dalam pengajaran
matematika berbasis teknologi.


B.
Mengikuti kursus sertifikasi daring tentang integrasi teknologi dalam pembelajaran untuk memahami
penerapan praktisnya di kelas.


C.
Mencari mentor atau berdiskusi dengan rekan sejawat yang sudah berpengalaman dalam menggunakan
teknologi dalam pengajaran.


D.
Menghadiri lokakarya pendidikan yang diadakan oleh institusi pendidikan atau platform teknologi
pendidikan terkemuka.


E.
Mengembangkan proyek kecil berbasis teknologi di kelas dan mengevaluasi dampaknya sebelum
menerapkannya secara lebih luas.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 5
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
67
Seorang guru muda ingin naik jabatan menjadi kepala sekolah dalam 10 tahun ke depan, tetapi belum
memiliki rencana karir yang jelas. Ia ingin mengetahui langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan agar
dapat berkembang dalam kepemimpinan pendidikan. Langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk
membangun karir dalam bidang pendidikan secara bertahap?


A.
Mengikuti pelatihan kepemimpinan pendidikan untuk membangun keterampilan manajerial dan
administratif yang dibutuhkan dalam peran kepala sekolah.


B.
Mencari mentor yang telah sukses dalam kepemimpinan sekolah untuk mendapatkan wawasan dan
bimbingan tentang perjalanan karir tersebut.


C.
 Terlibat dalam organisasi sekolah dan komite kepemimpinan untuk mendapatkan pengalaman langsung
dalam mengelola aspek administratif dan akademik.


D.
Melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi dengan fokus pada manajemen pendidikan
dan kepemimpinan sekolah.


E.
Mengembangkan proyek inovatif di sekolah sebagai bukti kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas
pendidikan sebelum mengajukan diri untuk posisi kepemimpinan.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 1
68
Seorang guru yang sudah mengajar selama 15 tahun merasa jenuh dengan rutinitas dan ingin mencoba
peran lain dalam dunia pendidikan, seperti menjadi trainer atau penulis buku pendidikan. Ia ingin tetap
berkontribusi di dunia pendidikan tetapi dalam kapasitas yang berbeda. Bagaimana cara merancang
transisi karir yang tetap berhubungan dengan dunia pendidikan?


A.
Mengembangkan keahlian baru melalui pelatihan atau kursus yang relevan dengan bidang pelatihan
guru atau penulisan pendidikan.


B.
 Membangun portofolio profesional dengan mulai menulis artikel, modul pembelajaran, atau mengajar di
komunitas edukasi sebagai langkah awal transisi.


C.
Bergabung dengan lembaga pelatihan atau penerbit buku pendidikan untuk memahami bagaimana
industri tersebut beroperasi dan menyesuaikan diri.


D.
Menggunakan pengalaman mengajar untuk membuat konten digital, seperti video pembelajaran atau
blog edukasi, sebagai bentuk kontribusi alternatif di dunia pendidikan.


E.
Melakukan jaringan profesional dengan bergabung dalam komunitas edukator yang memiliki fokus pada
pengembangan guru atau penulisan akademik.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 5
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
69
Seorang guru mengambil materi dari internet untuk digunakan dalam kelas tanpa memberikan atribusi
atau menyusun ulang dengan cara yang lebih orisinal. Hal ini dapat mengurangi nilai akademik dan
profesionalisme dalam pengajaran. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran guru tentang pentingnya
keaslian materi pembelajaran?


A.
Mengadakan lokakarya tentang etika akademik dan teknik penulisan ulang materi agar lebih sesuai
dengan kebutuhan kelas.


B.
Mengajarkan guru cara menggunakan sumber secara etis dengan memberikan atribusi dan menyusun
ulang materi agar lebih kontekstual.


C.
Menerapkan kebijakan sekolah yang menekankan pentingnya keaslian dalam materi ajar dan
memberikan pedoman yang jelas.


D.
Menggunakan alat pendeteksi plagiarisme untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas materi
pembelajaran yang dibuat oleh guru.


E.
Mendorong guru untuk membuat materi pembelajaran berbasis pengalaman dan eksplorasi sendiri agar
lebih relevan bagi siswa.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 5
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
70
Dalam pembuatan soal ujian, seorang guru menyalin soal dari buku tanpa melakukan modifikasi, sehingga
siswa bisa dengan mudah menemukan jawabannya di internet. Hal ini mengurangi efektivitas evaluasi
pembelajaran karena siswa lebih fokus mencari jawaban daripada memahami konsepnya. Bagaimana cara
mendorong guru untuk membuat soal yang lebih autentik dan sesuai dengan kebutuhan siswa?


A.
 Melatih guru dalam penyusunan soal berbasis kompetensi yang mengukur pemahaman, bukan sekadar
hafalan.


B.
 Mendorong penggunaan soal berbasis studi kasus atau skenario dunia nyata yang lebih sulit ditemukan
jawabannya secara langsung.


C.
Memberikan panduan tentang variasi format soal, seperti soal berbasis analisis atau proyek yang
memerlukan pemikiran kritis.


D.
Mengadakan sesi kolaborasi antar-guru untuk menyusun soal yang lebih kontekstual dan sesuai dengan
kurikulum.


E.
Menyediakan bank soal internal yang telah dikembangkan oleh guru sendiri sebagai referensi dalam
penyusunan ujian.

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 5
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
71
Beberapa siswa merasa takut untuk bertanya di kelas karena mereka pernah mendapat respons yang
kurang mendukung dari guru. Hal ini menyebabkan mereka enggan mengklarifikasi pemahaman mereka,
sehingga proses belajar menjadi kurang efektif. Guru ingin menciptakan lingkungan di mana siswa merasa
nyaman untuk bertanya dan berdiskusi. Bagaimana cara membangun lingkungan seperti ini?


A.
Memberikan respons positif terhadap setiap pertanyaan siswa, bahkan jika jawabannya salah, untuk
menumbuhkan rasa percaya diri mereka.


B.
Menerapkan metode diskusi berpasangan atau kelompok kecil sebelum diskusi kelas agar siswa lebih
percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya.


C.
Menggunakan strategi anonymous questioning, di mana siswa dapat menulis pertanyaan mereka dan
guru membahasnya tanpa menyebutkan nama.


D.
Mengajarkan keterampilan bertanya yang baik dan memberikan penghargaan bagi siswa yang aktif
dalam diskusi untuk membangun budaya bertanya.


E.
Membangun hubungan yang lebih dekat dengan siswa melalui komunikasi terbuka dan pendekatan
personal agar mereka merasa lebih nyaman dalam berbicara.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 1
72
Di dalam kelas, seorang guru sering menggunakan pendekatan yang terlalu otoriter, sehingga siswa lebih
banyak diam daripada aktif dalam diskusi. Mereka cenderung hanya mendengarkan tanpa berani
menyampaikan pendapat atau bertanya. Bagaimana cara menyesuaikan gaya interaksi agar siswa lebih
terlibat dalam pembelajaran?


A.
Menggunakan strategi student-centered learning, di mana siswa diberikan lebih banyak kesempatan
untuk memimpin diskusi dan mengeksplorasi konsep sendiri.


B.
Mengadopsi pendekatan bertanya terbuka yang mendorong siswa berpikir kritis tanpa takut salah dalam
menjawab.


C.
Menciptakan suasana kelas yang lebih santai dengan mengurangi tekanan akademik dan memberikan
kebebasan bagi siswa untuk mengekspresikan pendapatnya.


D.
Menggunakan metode pembelajaran kolaboratif seperti debat, studi kasus, atau simulasi untuk
meningkatkan keterlibatan siswa.


E.
Memberikan umpan balik yang membangun dan mendorong siswa untuk berbicara dengan memberikan
pertanyaan yang menuntut pemikiran mendalam.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 1
Skor Opsi D : 3
Skor Opsi E : 2
73
Beberapa siswa mengalami perundungan (bullying) di sekolah, tetapi tidak ada sistem yang jelas untuk
menangani kasus tersebut. Hal ini membuat korban enggan melapor karena merasa tidak akan
mendapatkan perlindungan yang cukup. Bagaimana sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi semua siswa?


A.
Menyusun kebijakan anti-perundungan yang jelas dengan prosedur pelaporan yang mudah diakses oleh
semua siswa.


B.
Mengadakan sesi pendidikan karakter dan empati secara berkala untuk meningkatkan kesadaran siswa
tentang dampak negatif perundungan.


C.
 Melibatkan siswa sebagai bagian dari solusi dengan membentuk kelompok pendukung atau duta anti-
perundungan di sekolah.


D.
Melatih guru dan staf sekolah dalam mengenali tanda-tanda perundungan serta cara menangani insiden
dengan cepat dan tepat.


E.
Membangun mekanisme pelaporan anonim agar korban merasa lebih aman untuk melaportkan insiden
tanpa takut balas dendam.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 2
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 3
Skor Opsi E : 1
74
Di sekolah, sering terjadi insiden kecil seperti siswa bertengkar atau mengalami kecelakaan saat bermain,
tetapi guru tidak memiliki panduan jelas dalam menanganinya. Hal ini menyebabkan respons terhadap
situasi darurat menjadi tidak konsisten dan kurang efektif. Bagaimana cara menyusun protokol keamanan
yang efektif di sekolah?


A.
Menyusun prosedur standar untuk menangani berbagai insiden, termasuk konflik antar siswa dan
kecelakaan ringan, serta memastikan semua guru mengetahuinya.


B.
Mengadakan pelatihan rutin bagi guru dan staf tentang cara menangani insiden keamanan dan
memberikan pertolongan pertama dengan cepat.


C.
Membentuk tim keamanan sekolah yang terdiri dari guru dan siswa untuk memastikan lingkungan
sekolah tetap aman dan kondusif.


D.
Memasang kamera pengawas di area rawan konflik dan kecelakaan untuk membantu pemantauan dan
pencegahan insiden.


E.
Melibatkan orang tua dan komunitas sekolah dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman melalui
program edukasi dan kegiatan sosial.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 1
Skor Opsi E : 2
75
Di dalam kelas, terdapat siswa dari berbagai latar belakang budaya, tetapi sering terjadi stereotip atau
perlakuan berbeda terhadap siswa dari kelompok tertentu. Hal ini menyebabkan beberapa siswa merasa
tidak diterima dan sulit untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Bagaimana cara membangun
budaya kelas yang inklusif dan menghargai semua siswa?


A.
Mengintegrasikan pendidikan multikultural dalam kurikulum agar siswa memahami pentingnya
keberagaman dan saling menghormati.


B.
Menciptakan aktivitas berbasis kolaborasi yang melibatkan semua siswa tanpa memandang latar
belakang mereka.


C.
Mengajarkan keterampilan empati dan toleransi melalui diskusi, permainan peran, atau proyek yang
mengeksplorasi pengalaman berbagai kelompok.


D.
Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berbagi budaya mereka melalui kegiatan seperti presentasi
atau perayaan keberagaman.


E.
Menegakkan aturan kelas yang melarang diskriminasi dan memastikan bahwa semua siswa diperlakukan
dengan adil dan setara.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 2
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 1
76
Beberapa siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, tetapi metode pengajaran yang digunakan di kelas
kurang fleksibel sehingga ada siswa yang tertinggal. Mereka kesulitan mengikuti pembelajaran karena tidak
sesuai dengan cara mereka memahami informasi. Bagaimana guru dapat menyesuaikan metode
pembelajaran agar semua siswa merasa dihargai dan mendapatkan kesempatan belajar yang sama?


A.
Menggunakan pendekatan differentiated instruction yang memungkinkan siswa memilih cara belajar
yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.


B.
Mengombinasikan berbagai metode pengajaran, seperti ceramah, diskusi, eksperimen, dan visualisasi,
agar semua siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai.


C.
Memberikan fleksibilitas dalam tugas dan proyek agar siswa dapat menunjukkan pemahaman mereka
dengan cara yang berbeda, seperti melalui presentasi atau tulisan.


D.
Melakukan asesmen awal untuk memahami preferensi belajar siswa dan menyesuaikan strategi
mengajar berdasarkan temuan tersebut.


E.
Mendorong pembelajaran berbasis eksplorasi dan inkuiri, di mana siswa dapat menemukan informasi
dengan cara yang paling nyaman bagi mereka.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
77
Beberapa siswa merasa tidak nyaman di sekolah karena lingkungan fisik yang kurang mendukung, seperti
fasilitas yang rusak atau area bermain yang tidak aman. Kondisi ini tidak hanya mengurangi kenyamanan,
tetapi juga dapat menghambat proses belajar dan meningkatkan risiko kecelakaan. Bagaimana sekolah
dapat memastikan fasilitas dan lingkungan mendukung kesejahteraan siswa?


A.
Mengadakan audit fasilitas secara berkala dan melibatkan siswa serta guru dalam mengidentifikasi area
yang membutuhkan perbaikan.


B.
Membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan fasilitas sekolah agar
lingkungan tetap aman dan nyaman.


C.
Mendorong program gotong royong sekolah, di mana siswa, guru, dan orang tua terlibat dalam menjaga
kebersihan dan perbaikan lingkungan sekolah.


D.
Mengajukan anggaran khusus untuk peningkatan fasilitas kepada dinas pendidikan atau bekerja sama
dengan pihak eksternal untuk mendapatkan dana renovasi.


E.
 Membangun budaya kepedulian terhadap lingkungan sekolah dengan melibatkan siswa dalam program
tanggung jawab bersama untuk menjaga fasilitas tetap layak digunakan.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 5
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 3
Skor Opsi E : 1
78
Di kelas, ada siswa dengan kebutuhan khusus yang merasa terisolasi karena tidak mendapatkan perlakuan
yang setara dengan teman-temannya. Mereka kesulitan mengikuti pelajaran karena pendekatan yang
digunakan tidak cukup mendukung kebutuhan mereka. Bagaimana cara guru mengintegrasikan siswa
dengan kebutuhan khusus ke dalam pembelajaran secara lebih inklusif?


A.
Menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang memungkinkan siswa dengan kebutuhan
khusus belajar sesuai dengan kemampuannya tanpa merasa berbeda.


B.
Melatih seluruh siswa dalam membangun budaya inklusi, seperti dengan program kesadaran dan empati
terhadap keberagaman di kelas.


C.
 Menyesuaikan bahan ajar dan metode penyampaian agar dapat diakses oleh semua siswa, termasuk yang
memiliki keterbatasan sensorik atau kognitif.


D.
Menggunakan pendekatan peer mentoring, di mana siswa lain membantu teman mereka dengan
kebutuhan khusus dalam kegiatan pembelajaran.


E.
Berkolaborasi dengan tenaga ahli, seperti psikolog atau terapis pendidikan, untuk merancang strategi
pembelajaran yang lebih efektif bagi siswa dengan kebutuhan khusus.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 2
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 1
Skor Opsi E : 5
79
Beberapa siswa sering datang terlambat karena mereka merasa tidak ada konsekuensi yang jelas. Mereka
kurang memahami pentingnya disiplin waktu dalam lingkungan sekolah dan bagaimana keterlambatan
mereka memengaruhi proses pembelajaran. Bagaimana cara guru dapat menerapkan sistem reward dan
konsekuensi yang efektif untuk membangun kebiasaan datang tepat waktu?


A.
Menetapkan aturan kelas yang jelas tentang pentingnya datang tepat waktu dan memberikan sanksi
ringan bagi siswa yang sering terlambat.


B.
Memberikan penghargaan bagi siswa yang konsisten datang tepat waktu, seperti poin tambahan atau
pengakuan dalam pertemuan kelas.


C.
Mengajak siswa untuk menganalisis dampak keterlambatan mereka terhadap pembelajaran dan
membantu mereka menetapkan target pribadi untuk memperbaiki kebiasaan ini.


D.
Menggunakan sistem refleksi, di mana siswa yang sering terlambat harus mengisi jurnal atau berdiskusi
tentang alasan keterlambatan mereka dan solusi untuk mengatasinya.


E.
Menerapkan kontrak kelas yang melibatkan siswa dalam menyusun aturan dan konsekuensi, sehingga
mereka lebih bertanggung jawab atas kehadiran mereka sendiri.

NILAI : 3

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 2
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 1
Skor Opsi D : 4
Skor Opsi E : 5
80
Di sekolah, banyak siswa yang tinggal jauh dari lokasi sehingga sulit datang tepat waktu, meskipun mereka
berusaha. Kondisi ini membuat mereka sering tertinggal dalam pelajaran dan menghadapi tantangan dalam
menyesuaikan jadwal mereka. Bagaimana cara sekolah dapat membantu siswa mengelola waktu dan
transportasi agar tidak terlambat?


A.
Menyediakan layanan transportasi sekolah atau bekerja sama dengan komunitas setempat untuk
membantu siswa yang tinggal jauh.


B.
Mengajarkan keterampilan manajemen waktu kepada siswa agar mereka dapat mengatur jadwal lebih
baik dan mengantisipasi keterlambatan.


C.
Menyediakan ruang khusus di sekolah bagi siswa yang datang lebih awal agar mereka dapat belajar atau
beristirahat sebelum kelas dimulai.


D.
Menyesuaikan kebijakan kehadiran dengan mempertimbangkan faktor lokasi bagi siswa yang
menghadapi tantangan transportasi.


E.
Melibatkan orang tua dalam mencari solusi terbaik, seperti membuat jadwal keberangkatan yang lebih
teratur untuk anak-anak mereka.

NILAI : 1

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 5
Skor Opsi B : 2
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 4
Skor Opsi E : 1
81
Siswa sering kehilangan fokus setelah 20 menit pertama pelajaran karena metode pengajaran yang
monoton. Mereka menjadi kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan kesulitan mempertahankan
perhatian dalam jangka waktu yang lama. Guru ingin memastikan bahwa strategi mengajar lebih bervariasi
agar menarik dan meningkatkan keterlibatan siswa. Bagaimana cara guru bisa mengadaptasi teknik
pengajaran agar lebih bervariasi dan menarik?


A.
Menggunakan metode blended learning dengan mengombinasikan ceramah, diskusi, eksperimen, dan
media interaktif agar siswa tetap tertarik.


B.
Menerapkan strategi pembelajaran berbasis permainan (gamifikasi) untuk meningkatkan motivasi dan
daya saing siswa secara positif.


C.
Menggunakan pendekatan active learning, seperti kerja kelompok, debat, atau studi kasus, untuk
meningkatkan keterlibatan siswa.


D.
 Menyesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar siswa, seperti penggunaan video bagi pembelajar
visual atau simulasi bagi pembelajar kinestetik.


E.
Menyusun pembelajaran berbasis proyek atau tantangan sehingga siswa terlibat dalam aktivitas yang
lebih aplikatif dan relevan dengan kehidupan nyat

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 1
Skor Opsi E : 5
82
Di kelas, siswa lebih tertarik bermain gadget daripada memperhatikan pelajaran. Mereka sering mengakses
media sosial atau bermain game selama jam pelajaran, sehingga mengurangi fokus dalam belajar. Guru
ingin mengubah teknologi dari sumber gangguan menjadi alat pembelajaran yang efektif. Bagaimana cara
guru memanfaatkan teknologi sebagai alat belajar yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa?


A.
Menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif yang memungkinkan siswa belajar melalui kuis, simulasi,
atau tantangan berbasis teknologi.


B.
Mengintegrasikan proyek digital, seperti presentasi berbasis multimedia atau pembuatan konten
edukatif, agar siswa tetap produktif dengan gadget mereka.


C.
Menerapkan strategi flipped classroom, di mana siswa mengakses materi secara digital sebelum kelas
dan mendiskusikannya saat tatap muka.


D.
Mengembangkan sistem reward berbasis teknologi, seperti penggunaan leaderboard atau poin digital,
untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.


E.
Menggunakan media sosial sebagai sarana pembelajaran, seperti diskusi berbasis forum daring atau
tugas berbasis platform yang akrab bagi siswa.

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 2
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 5
Skor Opsi D : 1
Skor Opsi E : 3
83
Dalam diskusi kelompok, hanya beberapa siswa yang aktif berbicara sementara yang lain hanya diam atau
ikut-ikutan. Beberapa siswa cenderung pasif karena merasa kurang percaya diri atau tidak tahu bagaimana
cara berkontribusi secara efektif. Guru ingin memastikan bahwa semua siswa memiliki peran yang jelas
dan berkontribusi dalam diskusi. Bagaimana cara guru memastikan bahwa semua siswa memiliki peran
dan berkontribusi dalam diskusi?


A.
Memberikan peran spesifik kepada setiap anggota kelompok, seperti pencatat, penyaji, atau penanya,
agar semua siswa memiliki tanggung jawab yang jelas.


B.
Menggunakan strategi round robin discussion, di mana setiap siswa harus berbicara satu per satu
sebelum diskusi berlanjut.


C.
Menyiapkan panduan pertanyaan dan skenario diskusi yang membantu siswa berpikir kritis dan merasa
lebih siap untuk berpartisipasi.


D.
Memberikan refleksi pasca-diskusi, di mana setiap siswa diminta untuk menulis ringkasan kontribusi
mereka dan apa yang mereka pelajari dari diskusi.


E.
Menerapkan sistem penilaian partisipasi yang menghargai keterlibatan aktif siswa dalam diskusi, bukan
hanya hasil akhir kelompok.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 5
Skor Opsi C : 3
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
84
Banyak siswa kurang percaya diri untuk berbicara dalam diskusi kelompok karena takut akan kesalahan
atau ejekan dari teman sebaya. Mereka sering memilih untuk tetap diam daripada mengambil risiko
menyatakan pendapat yang mungkin dianggap salah. Guru ingin membentuk suasana diskusi yang
mendukung, di mana semua siswa merasa aman dan berani untuk berpartisipasi. Bagaimana cara
menciptakan lingkungan diskusi yang aman dan mendukung?


A.
Menyusun aturan kelas yang jelas tentang menghargai pendapat orang lain dan mencegah perilaku
mengejek atau meremehkan ide teman.


B.
Menggunakan strategi think-pair-share, di mana siswa mendiskusikan ide mereka dengan pasangan
sebelum berbicara di depan kelompok besar.


C.
 Memberikan penguatan positif kepada siswa yang berani berbicara, seperti pujian atau apresiasi, untuk
membangun kepercayaan diri mereka.


D.
Menerapkan sistem diskusi anonim di mana siswa dapat menuliskan pendapat mereka yang kemudian
didiskusikan secara terbuka tanpa menyebutkan nama.


E.
Memfasilitasi diskusi dengan mengajukan pertanyaan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah,
sehingga siswa merasa lebih bebas dalam menyampaikan ide.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 1
Skor Opsi E : 5
85
Di kelas, beberapa siswa yang sangat kompetitif sering meremehkan teman yang pencapaiannya lebih
rendah. Mereka cenderung fokus pada pencapaian pribadi daripada mendukung teman sekelas dalam
belajar. Guru ingin menciptakan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk tetap berprestasi tinggi
namun juga menghargai kerja sama. Bagaimana cara guru menanamkan nilai kerja sama dan kolaborasi
tanpa menghilangkan semangat berprestasi?


A.
Mendorong pembelajaran berbasis proyek kelompok, di mana keberhasilan siswa diukur dari kolaborasi
dan kontribusi mereka dalam tim.


B.
Menerapkan sistem apresiasi yang tidak hanya berfokus pada nilai akademik, tetapi juga penghargaan
bagi siswa yang membantu teman dalam belajar.


C.
Mengajarkan konsep growth mindset agar siswa memahami bahwa kecerdasan dan kemampuan
berkembang melalui usaha dan kerja sama, bukan sekadar persaingan.


D.
Menggunakan teknik peer mentoring, di mana siswa yang lebih unggul membantu teman yang
membutuhkan dukungan akademik.


E.
Menciptakan tantangan kelas berbasis kerja sama, seperti kuis tim atau studi kasus, yang mendorong
siswa untuk berbagi strategi belajar.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 4
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 1
Skor Opsi E : 5
86
Siswa sering membandingkan nilai mereka satu sama lain, sehingga ada yang merasa tertekan dan
kehilangan motivasi. Beberapa siswa merasa bahwa nilai mereka adalah satu-satunya indikator
keberhasilan, tanpa melihat perkembangan mereka sendiri. Guru ingin menanamkan pemahaman bahwa
belajar adalah perjalanan individu yang berbeda-beda. Bagaimana cara guru menyeimbangkan persaingan
yang sehat dengan semangat saling mendukung di kelas?


A.
Menekankan bahwa nilai bukan satu-satunya ukuran keberhasilan dengan memberikan umpan balik
berbasis proses, bukan hanya hasil akhir.


B.
Menggunakan sistem penilaian formatif yang berfokus pada perkembangan individu daripada
membandingkan siswa satu sama lain.


C.
Mendorong refleksi pribadi setelah ujian agar siswa memahami kemajuan mereka dibandingkan
pencapaian sebelumnya, bukan dibandingkan dengan teman.


D.
Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk bekerja dalam kelompok campuran, sehingga mereka belajar
dari berbagai tingkat kemampuan.


E.
Mengadakan sesi motivasi tentang pentingnya ketekunan dan usaha dalam mencapai tujuan, bukan
hanya berfokus pada hasil akhir ujian.

NILAI : 5

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 5
Skor Opsi D : 2
Skor Opsi E : 1
87
Banyak siswa mengalami kecemasan tinggi menjelang ujian sehingga mereka sulit berkonsentrasi saat
belajar. Mereka merasa tertekan karena khawatir tidak bisa mendapatkan nilai yang baik, sehingga malah
sulit menyerap materi. Guru ingin membantu siswa mengelola stres dan menghadapi ujian dengan lebih
percaya diri. Bagaimana cara guru bisa membantu siswa mengelola stres dan menghadapi ujian dengan
lebih percaya diri?


A.
Mengajarkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan latihan mindfulness agar siswa lebih tenang
menjelang ujian.


B.
Memberikan latihan soal secara bertahap dan berbasis pemahaman agar siswa merasa lebih siap
menghadapi ujian.


C.
Mengadakan sesi refleksi sebelum ujian untuk membantu siswa menyusun strategi belajar yang efektif
sesuai dengan kebutuhan mereka.


D.
Menanamkan pola pikir bahwa ujian adalah bagian dari proses belajar, bukan sekadar penilaian yang
menentukan masa depan mereka.


E.
Memberikan umpan balik positif sebelum ujian untuk membangun kepercayaan diri siswa dan
mengurangi tekanan psikologis yang mereka rasakan.

NILAI : 4

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 1
Skor Opsi B : 3
Skor Opsi C : 4
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 2
88
Beberapa siswa merasa kurang siap menghadapi ujian karena tidak memahami materi dengan baik, tetapi
enggan bertanya di kelas karena takut dianggap kurang pintar atau malu jika pertanyaan mereka dianggap
sepele oleh teman-temannya. Guru ingin menciptakan lingkungan yang lebih terbuka agar siswa tidak ragu
bertanya. Bagaimana cara guru menciptakan sesi tanya jawab yang lebih interaktif dan mendukung?


A.
Menggunakan strategi anonymous questioning, di mana siswa bisa menuliskan pertanyaan tanpa
menyebut nama untuk dibahas di kelas.


B.
Menerapkan pendekatan think-pair-share, di mana siswa mendiskusikan pertanyaan dengan teman
sebelum mengajukannya di kelas.


C.
Mengadakan sesi khusus sebelum ujian yang difokuskan untuk menjawab pertanyaan siswa tanpa
tekanan formal.


D.
Menciptakan budaya kelas yang menghargai semua pertanyaan, dengan menegaskan bahwa bertanya
adalah bagian dari proses belajar.


E.
Menggunakan kuis interaktif berbasis teknologi, seperti polling atau aplikasi pembelajaran, agar siswa
lebih nyaman mengajukan pertanyaan secara digital.

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 5
Skor Opsi E : 1
89
Beberapa siswa sering berbicara saat guru mengajar dan kurang memperhatikan materi. Mereka tidak
menyadari bahwa perilaku tersebut mengganggu jalannya pembelajaran dan menghambat pemahaman
mereka sendiri serta teman sekelasnya. Guru ingin menanamkan sikap menghargai tanpa harus
menggunakan hukuman berlebihan. Bagaimana guru bisa menanamkan nilai menghargai dalam kelas
tanpa menggunakan hukuman yang berlebihan?


A.
Menerapkan aturan kelas yang disepakati bersama, di mana siswa memiliki tanggung jawab untuk
menjaga ketertiban selama pembelajaran.


B.
Menggunakan pendekatan refleksi, di mana siswa yang sering berbicara saat pelajaran diminta untuk
mengevaluasi bagaimana perilaku mereka memengaruhi kelas.


C.
 Menggunakan teknik proximity control dengan mendekati siswa yang mengganggu sebagai pengingat
halus untuk tetap fokus dalam pembelajaran.


D.
Memberikan contoh perilaku menghargai dengan menunjukkan sikap sabar dan komunikasi yang positif
kepada siswa.


E.
Menggunakan strategi motivasi intrinsik dengan mengaitkan pentingnya fokus dalam belajar dengan
tujuan dan aspirasi siswa di masa depan.

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 2
Skor Opsi C : 1
Skor Opsi D : 4
Skor Opsi E : 5
90
Siswa terkadang memberikan respons yang kurang sopan saat diberikan teguran atau instruksi oleh guru.
Mereka merasa bahwa teguran dari guru adalah bentuk ketidakadilan, bukan sebagai upaya untuk
membantu mereka berkembang. Guru ingin membangun suasana kelas yang lebih positif, di mana siswa
dan guru dapat berkomunikasi dengan saling menghormati. Bagaimana cara membangun budaya
komunikasi yang lebih menghormati di dalam kelas?


A.
 Membangun hubungan yang lebih personal dengan siswa melalui komunikasi terbuka dan empati
terhadap kebutuhan mereka.


B.
Menyusun aturan komunikasi yang jelas di kelas, di mana setiap siswa diajarkan untuk menyampaikan
pendapat dengan cara yang sopan dan konstruktif.


C.
Memberikan umpan balik dengan cara yang lebih positif, seperti menggunakan bahasa yang mengarah
pada solusi daripada sekadar kritik.


D.
Mendorong diskusi reflektif setelah terjadi konflik, di mana siswa dapat memahami sudut pandang guru
dan mencari cara komunikasi yang lebih baik.


E.
Menggunakan strategi komunikasi berbasis restorative justice, di mana siswa yang bersikap kurang
sopan diajak berdialog untuk memahami dampak dari tindakan mereka.

NILAI : 2

PEMBAHASAN :
Skor Opsi A : 3
Skor Opsi B : 4
Skor Opsi C : 2
Skor Opsi D : 1
Skor Opsi E : 5

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "soal dan jawaban to sjt gratis dari rumpen pada minggu ke 2"

Post a Comment